Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Panas Trump-Biden Bikin Harga Emas Turun, Kok Bisa?

Kompas.com - 01/10/2020, 08:19 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas berjangka turun pada akhir perdagangan Rabu (30/9/2020) waktu setempat (Kamis pagi WIB).

Harga logam mulia ini terimbas debat pertama calon presiden Amerika Serikat, antara Donald Trump dan Joe Biden.  Panas dan kacaunya debat itu mendorong investor beralih ke mata uang aman, yakni dollar AS, serta meningkatkan kekhawatiran atas rancangan undang-undang stimulus berikutnya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun 7,7 dollar AS atau 0,4 persen menjadi ditutup pada 1.895,50 dolar AS per ounce.

"Sepertinya setelah debat tadi malam, perselisihan mungkin telah terbentuk lagi antara kedua pihak dan kemungkinan untuk segala jenis stimulus mungkin telah berkurang," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Baca juga: Naik Rp 2.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Debat pertama calon presiden AS antara petahana Donald Trump dan saingan Demokrat Joe Biden membuat investor berhati-hati dan mendorong mereka untuk mencari perlindungan terhadap dollar AS, mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.

Indeks dollar diperkirakan akan mencatat bulan terbaiknya sejak Juli 2019.

"Setiap kali indeks dolar menguat, kami melihat lingkungan deflasi dan itu membebani tidak hanya harga emas tetapi juga perak dan banyak komoditas lainnya," tambah Streible.

Emas juga berada di bawah tekanan tambahan karena angka ekonomi lebih baik yang dirilis pada Rabu (30/9/2020).

Sebuah laporan yang dirilis oleh Automated Data Processing Inc. menunjukkan bahwa pekerjaan sektor swasta meningkat 749.000 pada September, pertumbuhan terkuat dalam tiga bulan.

Laporan lain yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan PDB yang direvisi pada kuartal kedua turun 31,4 persen, dibandingkan dengan angka sebelumnya sebesar 31,7 persen.

Terlepas dari kemunduran baru-baru ini, sebagian besar analis melihat lintasan kenaikan untuk emas dalam jangka menengah hingga panjang. Logam ini berada di jalur untuk kenaikan kuartalan kedelapan berturut-turut.

"Hal yang baik untuk emas adalah, dengan semakin banyak ketidakpastian, semakin banyak orang yang ingin memiliki emas, dan selain itu, tampaknya beberapa kebijakan dapat berlanjut, seperti suku bunga rendah dan negatif di seluruh dunia," Michael Matousek, kata kepala pedagang di U.S. Global Investors.

Sehari sebelumnya, Selasa (29/9/2020), emas berjangka melonjak 20,9 dollar AS atau 1,11 persen menjadi 1.903,20 dolar AS.

Secara bulanan, harga emas berjangka turun 4,2 persen pada September ini. Namun secara kuartalan, naik 5,3 persen untuk kuartal ketiga. Ini merupakan kenaikan kuartalan kedelapan kalinya secara berturut-turut.

Baca juga: Melonjak Rp 14.000, Ini Daftar Harga Emas Antam Terbaru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com