Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Tukar Petani Naik 0,99 Persen pada September 2020

Kompas.com - 01/10/2020, 13:31 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Nilai Tukar Petani (NTP) pada September 2020 terjadi kenaikan sebesar 0,99 persen secara bulanan (month to month/mtm) menjadi 101,66 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kembali meningkatnya NTP pada September 2020 ini merupakan berita yang menggembirakan, dengan hampir seluruh subsektor meningkat.

"Kalau dibanding pada Agustus lalu, NTP kembali meningkat. Tentunya ini berita yang menggembirakan. Seluruh sub-sektor mengalami peningkatan, kecuali hortikultura dan peternakan," kata Suhariyanto dalam konferensi video, Kamis (1/10/2020).

Baca juga: Terdampak Pandemi, Menkop Dorong Petani Kopi Bentuk Koperasi

Suhariyanto merinci, NTP pada tanaman pangan naik sebesar 0,90 persen menjadi 101,53 poin dibanding Agustus yang hanya sebesar 100,63 poin.

Kenaikan dikontribusi oleh indeks harga yang diterima petani naik 0,85 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan.

"Jadi ketika, NTP petani subsektor tanaman pangan meningkat 0,9 persen dengan komoditas utamanya adalah kenaikan harga gabah di tingkat petani," ucap Suhariyanto. 

Namun, NTP hortikultura tercatat mengalami penurunan sebesar 0,43 persen. Sebab, indeks indeks harga yang diterima petani menurun lebih tajam daripada indeks harga yang dibayar petani.

Baca juga: Jambi Kekurangan Pabrik Pengolahan Sawit, Apa Dampaknya ke Petani?

Berdasarkan komoditasnya, ada penurunan harga pada komoditas cabai rawit, tomat, dan beberapa produk holtikultura lainnya, yang turut menyumbang deflasi pada September 2020.

Sementara itu, subsektor perkebunan rakyat adalah subsektor dengan kenaikan NTP paling tinggi pada September ini. Tercatat NTP perkebunan rakyat naik signifikan sebesar 2,67 persen.

"Kenaikan terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik cukup tinggi, dipengaruhi adanya kenaikan harga berbagai produk perkebunan, seperti kelapa sawit, kakao, karet, kopi, tembakau, dan sebagainya. NTP perkebunan rakyat sangat menggembirakan," tutur Suhariyanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com