Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Peer to Peer Berbagi Wifi Luncurkan Produk untuk Bisnis

Kompas.com - 01/10/2020, 20:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Gluu, aplikasi peer to peer untuk berbagi wifi mengumumkan pengembangan bisnisnya dan melakukan penawaran produknya ke dalam sektor business to business (B2B).

Hal ini didasarkan minat yang tinggi dari berbagai brand yang ingin menciptakan keterlibatan yang lebih baik dan hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan mereka.

Layanan ini telah aktif di Singapura dan Indonesia, dan aplikasinya telah diunduh di beberapa negara di seluruh dunia sejak diluncurkan.

Baca juga: Gandeng Facebook, BaliTower Perluas Layanan Wifi

Melalui aplikasi Gluu, pengguna dapat membagikan wifi atau paket data mereka yang tidak terpakai untuk dibagikan kepada orang sekitar, dan sebagai gantinya, mereka akan mendapat berbagai keuntungan.

Gluu menyelesaikan masalah koneksi pengguna ketika mereka kehabisan paket data, atau ketika mereka berada di daerah yang jaringannya lemah. Pengguna dapat memanfaatkan kapasitas pengguna Gluu lainnya.

Melalui model direct-to-consumer, Gluu bekerja dengan konsumen brand yang mensponsori program konektivitas dan penghargaan. Sebagai gantinya, brand mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai keinginan pengguna produk mereka.

"Melalui API kami, mitra kami dapat memperoleh layanan ini secara mudah ke dalam aplikasi mereka. Dengan demikian, mereka dapat menjaga pelanggan mereka tetap terhubung dan juga mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai bagaimana menciptakan tingkat keterlibatan yang tinggi dengan pelanggan mereka," ujar Stephen Lee, Co-founder Gluu dalam keterangannya, Kamis (1/10/2020).

Baca juga: Komitmen Sediakan Wifi Berkualitas, Telkom Raih Penghargaan di London

Lee berpandangan, milenial Indonesia suka untuk berbagi, jadi Indonesia adalah tempat yang tepat untuk membangun kemitraan.

"Struktur paket data telekomunikasi dan gaya hidup digital kaum milenial di Indonesia merupakan kombinasi sempurna yang dapat dimanfaatkan sebuah brand untuk membawa keterlibatan konsumen mereka ke tingkat yang baru," terang Lee.

Aplikasi Gluu melihat pertumbuhan yang cukup bagus di antara pengguna ketika diluncurkan di Indonesia pada tahun 2019, dengan program kemitraan dengan brand-brand terkemuka seperti Alfamart dan Nestle.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com