Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Ubah Perilaku Masyarakat Gunakan Transportasi Publik?

Kompas.com - 02/10/2020, 05:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi Yayat Supriatna menyatakan, pandemi Covid-19 dapat menjadi faktor pendorong perubahan budaya bertransportasi publik.

Hal ini terlihat dari sejumlah perilaku masyarakat dalam menggunakan transportasi umum di tengah pandemi.

“Masyarakat menjadi lebih teratur dalam hal antrean, disiplin penggunaan masker, tidak mengobrol saat berada di bus dan kereta KRL atau MRT, serta jaga jarak saat berada di bus atau kereta api," kata Yayat dalam keterangannya, Jumat (2/10/2020).

Baca juga: Menhub Luncurkan 2 Aplikasi untuk Atasi Penularan Covid-19 di Klaster Transportasi

Lebih lanjut, Yayat menjelaskan jika operator transportasi dikelola dengan baik serta mendapat arahan yang jelas, ternyata bisa mendorong perubahan.

“Artinya, pandemi telah mendorong struktur yang membangun atau mengubah kultur," ujar Yayat.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti menjelaskan, situasi perubahan tersebut terjadi karena adanya partisipasi semua pihak tidak terkecuali kesadaran dari para pengguna transportasi yang semakin meningkat dari waktu ke waktu dalam melaksanakan protokol kesehatan.

“Tentunya pemerintah berterima kasih atas partisipasi dan kesadaran yang semakin meningkat di kalangan pengguna transportasi, “ jelas Polana.

Baca juga: Menhub: Tantangan Pembangunan Transportasi Nasional Masih Soal Keterjangkauan

Menurut dia, kerja keras yang dilakukan oleh pemerintah dalam menyusun regulasi dan menerapkan potokol kesehatan di sektor transportasi bersama operator dan stakeholder lainnya pada akhirnya membuahkan hasil, meski proses yang dilalui tidak mudah.

Ia menyebut, pemerintah akan terus menyikapi kondisi ini dengan berbagai langkah yang diharapkan mendorong perubahan-perubahan positif yang lain.

Misalnya tentang implementasi kebijakan transportasi ramah lingkungan dengan mendorong peningkatan penggunaan Non Motorized Transportation (NMT).

 

Kondisi saat ini, menurut Polana, lebih memberikan peluang untuk mendorong jalan kaki dan bersepeda menjadi pilihan masyarakat bertransportasi untuk jarak-jarak yang terjangkau dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

”Pemanfaatan Non Motorized Transportation juga dapat dilakukan pada tahapan first mile maupun last mile saat menggunakan angkutan umum massal,” tutur dia.

Bahkan, bagi para pengguna sepeda, saat ini BPTJ tengah menyiapkan fasilitas bagasi gratis bagi pengguna Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion) yang membawa sepeda lipat.

“Dengan rencana tersebut, pengguna bus yang tinggal di kawasan Jabodetabek dapat membawa sepeda untuk digunakan pada tahapan first mile dan last mile setelah menggunakan angkutan umum massal,” terang Polana.

Baca juga: Menhub Sebut Kendaraan Otonom Wajah Baru Transportasi RI, Apa Itu?

Selain itu, pandemi Covid-19 juga menjadi momentum BPTJ untuk melakukan berbagai pembenahan terkait layanan dengan memanfaatkan teknologi untuk menghadirkan layanan transportasi publik yang lebih sehat dan efisien.

“Contohnya melalui peluncuran layanan e- ticketing di Terminal Tipe A Jatijajar Depok dan aplikasi Lacak Trans oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia,” ujar Polana.

Menurut dia, saat ini jumlah penumpang angkutan umum mengalami penurunan dibandingkan pada kondisi normal. Momen ini menjadi kesempatan untuk melakukan pembenahan melalui penerapan layanan e-ticketing.

“Harapannya setelah pandemi usai, e-ticketing akan menjadi kelengkapan layanan terminal. Sementara di tengah pandemi ini, layanan e-ticketing ini diharapkan dapat membantu mengurangi potensi kontak fisik secara langsung,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com