Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Infrastruktur Peninggalan Penjajahan Jepang di Indonesia?

Kompas.com - 02/10/2020, 07:10 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jepang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun, terhitung dari menyerahnya Belanda setelah Perjanjian Kalijati, hingga kekalahan Jepang pada sekutu di Perang Dunia II yang bersamaan dengan kemerdekaan Indonesia tahun 1945.

Lantaran usia pendudukannya yang hanya seumur jagung, tak banyak peninggalan infrastruktur yang dibangun Jepang di Indonesia.

Ini berbeda dengan Belanda yang notabene menjajah beberapa wilayah Indonesia dalam kurun waktu yang sangat lama. Sejumlah infrastruktur warisan Belanda masih bisa digunakan hingga saat ini.

Lalu apa saja infrastruktur peninggalan penjajahan Jepang di Indonesia yang secara ekonomi masih dipakai hingga saat ini?

Baca juga: Pernah Dijajah Jepang, Bagaimana Indonesia Menuntut Ganti Rugi?

1. Bandara Frans Kaisiepo Biak

Mengutip laman resmi Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud, Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak, Papua, pernah menjadi bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia.

Panjang runway mencapai 3.570 meter dan lebar 40 meter, ukuran bandara yang terbilang sangat besar di era pasca-Perang Dunia II.

Karena runway yang panjang, bandara ini bahkan pernah dijadikan bandara internasional untuk keperluan transit pesawat dari Jakarta dan beberapa negara Asia menuju Amerika Serikat sebelum menyebrangi Pasifik.

Menilik sejarahnya, Bandara Biak dibangun oleh Jepang pada tahun 1943 untuk menunjang armada pesawat tempur di Perang Pasifik. Bandara ini juga sedianya dibangun Jepang sebagai batu loncatan untuk menyerang Australia.

Baca juga: Bagaimana Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Hancur Pasca-PD I?

Bandara ini kemudian diambil alih oleh pasukan Sekutu pimpinan Letnan Jenderal L Eichelburger pada Juli 1944 dan sempat dijadikan pangkalan militer Australia. Hingga beberapa tahun kemudian bandara ini diserahkan kepada Belanda dan mengganti namanya menjadi Bandara Mokmer.

Perusahaan maskapai Belanda KLM, sempat menjadikan bandara ini sebagai basis operasionalnya di Pasifik. KLM bahkan sempat membangun hotel di dekat Bandara yang saat ini berganti nama menjadi Hotel Irian.

Saat Papua diserahkan kepada Indonesia, Bandara Mokmer kembali berganti nama menjadi Bandara Frans Kaisiepo, diambil dari nama pejuang Papua pro-Indonesia.

2. Selokan Mataram

Selokan Mataram merupakan saluran irigasi primer yang dibangun di masa Sultan Hamengkubuwono IX dengan biaya dari pemerintah militer Jepang pada tahun 1942.

Baca juga: Sejarah Gedung Sarinah, Dibangun Soekarno dari Pampasan Perang Jepang

Sultan Yogyakarta yang saat itu memilih kooperatif dengan pemerintah militer Jepang meminta dana untuk pembangunan saluran irigasi yang mengalirkan air dari Kali Opak dan Progo ke Sleman yang kala itu seringkali dilanda kekeringan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com