Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Daerah yang Warganya Paling Banyak Membeli Rumah Baru

Kompas.com - 02/10/2020, 08:16 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber ,Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Real Estate Indonesia (REI) mengungkapkan pangsa pasar pembeli rumah komersial 70 persennya masih terkonsentrasi di empat kota metropolitan.

"Untuk rumah komersial memang saat ini masih berkembang, 70 persennya di empat kota metropolitan, antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan," ujar Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan DPP REI, Hari Ganie dilansir dari Antara, Jumat (2/10/2020).

"Sekitar 70 persen pangsa pasar rumah komersial terdapat di empat kota ini," kata dia lagi.

Menurut Hari, untuk 20 persen pangsa pasar rumah komersial lainnya berada di kota-kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas pertumbuhan ekonomi nasional, seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, Makasar, dan Balikpapan.

Sedangkan 10 persen sisanya terkonsentrasi di kota-kota yang sumber daya alamnya relatif kuat seperti Palembang, Pontianak, dan Cirebon.

Baca juga: Tips dan Untung Rugi Membeli Rumah Lewat Over Kredit

Di samping itu Wakil Ketua Umum REI tersebut juga menambahkan bahwa terkait rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), para pengembang yang tergabung dalam REI rata-rata membangun rumah MBR sekitar 150 ribu-200 ribu unit per tahun.

Sedangkan untuk rumah komersial rata-rata sekitar 100 ribu-150 ribu unit per tahun.

"Kalau untuk rumah MBR (subsidi) persebaran lokasinya relatif merata," kata Hari Ganie.

REI sendiri mencatat pada tahun 2019 para pengembang perumahan telah membangun rumah MBR sebanyak 177.248 unit.

Dari jumlah tersebut, Jawa Barat merupakan provinsi dengan rumah MBR terbanyak yakni 34.371 unit, diikuti Sumatera Selatan sebanyak 28.752 unit, Kalimantan Barat sebanyak 11.710 unit, dan Jawa Timur sebanyak 10.198 unit.

Baca juga: Cari Rumah Murah Sitaan Bank BUMN? Cek di Sini

Kenaikan suplai rumah

Dikutip dari Kontan, Marine Novita, Country Manager Rumah.com menyatakan, di tengah penurunan indeks harga dan kenaikan suplai properti yang saat ini, konsumen bisa memanfaatkan momentum bertransaksi membeli rumah dengan menggunakan fasilitas KPR Syariah.

"Saat ini pasar properti sedang mengalami penurunan indeks harga dan kenaikan suplai sehingga berada berada pada kondisi buyers market. Oleh karenanya penyedia suplai properti melakukan koreksi harga untuk menjaga daya tarik properti dimana konsumen akan dimanjakan dengan suku bunga rendah, pilihan properti yang lebih banyak, dan daya tawar yang lebih tinggi," jelasnya dalam keterangan resminya.

Rumah.com Indonesia Property Market Index Q2 2020 menunjukkan kenaikan suplai properti hampir di semua wilayah Indonesia yang menjadi indikasi adanya optimisme dari penyedia suplai properti.

Pengembang dan penyedia suplai properti lebih optimistis dengan situasi pada Q2 2020. Setelah pada kuartal sebelumnya menahan diri untuk meluncurkan unit-unit baru, pada kuartal ini penyedia suplai properti sudah mulai menghadirkan suplai-suplai baru. Ini terlihat dari peningkatan suplai properti pada Q2 2020 ini.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Salurkan KPR Setara 75.000 Unit Rumah bagi PNS di 2021

Marine menjelaskan Rumah.com Indonesia Property Market Index Suplai Q2 2020 berada pada angka 131,6 atau naik sebesar 21 persen (quarter-on-quarter) dan 46 persen (year-on-year).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com