Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Menko Airlangga, Pilkada akan Dorong Perputaran Uang dan Serap Tenaga Kerja

Kompas.com - 02/10/2020, 19:42 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pelaksanaan Pilkada bakal mendorong adanya perputaran uang di berbagai daerah.

Untuk diketahui, Pilkada bakal dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang.

"Untuk Pilkada akan ada sirkulasi dana baik dari calon-calon yang mengikuti Pilkada, maupun dana penyelenggaraan Pilkada dari KPU dan Bawaslu," jelas Airlangga ketika memberikan keterangan pers, Jumat (2/10/2020).

Baca juga: Faisal Basri: Masalah Tidak Akan Selesai kalau Pilkada Jalan...

Selain itu, menurut Airlangga, pelaksanaan Pilkada juga bisa bakal menyerap tenaga kerja.

Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pelaksnaaan Pilkada sebesar Rp 20,46 triliun.

"Untuk biaya penyelenggaraan Rp 19 triliun tentu menggunakan banyak sekali tenaga kerja yang nanti dilibatkan untuk penyelenggaraan," jelas Airlangga.

Sebelumnya, Airlangga pun sempat menyatakan menyatakan kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan bukan merupakan akibat dari rangkaian pelaksanaan Pilkada yang bakal dilangsungkan pada 9 Desember 2020 mendatang.

Untuk diketahui, per Jumat (2/10/2020) hari ini, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 4.317.

"Tadi disampaikan Pilkada ini tidak dalam tanda petik, kasus peningkatan tidak terkait dengan Pilkada," jelas Airlangga.

Baca juga: Erick Thohir: Suksesnya Pilkada Jangan Menjadi Kegagalan Penanganan Covid-19

Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan pemerintah menambahkan anggaran untuk penyelanggaran Pilkada 2020 sebesar Rp 5,23 triliun dari APBN.

Penambahan anggaran dilakukan untuk mendanai biaya protokol kesehatan pada pelaksanaan Pilkada. Padahal biasanya, penyelenggaraan Pilkada dinanai oleh APBD masing-masing daerah.

Bendahara Negara itu menjelaskan sebelumnya, anggaran pelaksanaan Pilkada direncanakan sebesar Rp 15,23 triliun. Namun dengan penambahan anggaran dari APBN, maka biaya untuk pelaksanaan Pilkada meningkat jadi Rp 20,46 triliun.

"Untuk Pilkada, total anggaran sebelum ada protokol kesehatan Rp 15,23 triliun dan didanai oleh APBD, dengan adanya protokol kesehatan menjadi Rp 20,46 triliun," jelas Sri Mulyani ketika memberikan keterangan pers APBN KiTA, Selasa (22/9/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com