Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Strategi Mendapatkan Modal Bisnis Lebih Mudah

Kompas.com - 02/10/2020, 21:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

2. Membuat Pencatatan Keuangan

Strategi kedua ini merupakan yang paling krusial jika UMKM atau bisnis ingin dilirik oleh investor atau pemberi pinjaman. Menurut Komisaris Utama Modal Rakyat Wafa Taftazani, ia menyalurkan miliaran dana modal untuk banyak UMKM di Indonesia dengan syarat pencatatan keuangan yang baik dan histori keuangan yang sehat.

“Kami berangkat dari masalah permodalan untuk UMKM yang ternyata adalah salah satu kunci permasalahan untuk merintis atau mengekspansi bisnis di Indonesia. Impactnya cukup besar; banyak UMKM yang tidak bisa mengembangkan potensinya, atau menunda ekspansi bisnisnya,” ujar Wafa.

Dalam fase apapun bisnis pasti akan tetap membutuhkan permodalan. Secara singkat solusi permodalan yang diberikan mencakup kebutuhan permodalan jangka pendek (project financing), permodalan jangka menengah dan panjang (working capital). Model bisnis Modal Rakyat yang berupa marketplace berkonsep ‘urunan’ atau konsep gotong royong (crowdfunding), sehingga semua orang bisa menjadi investor.

“Kami mempertemukan pendana dengan peminjam, namun kami tidak memilih perusahaan mana yang akan didanai. Yang kami lakukan adalah menganalisa pencatatan keuangannya, mencakup cashflow, profit, aset, sampai utang. Untuk itu sangat ditekankan agar perusahaan memiliki laporan keuangan yang baik,” terang Wafa lebih lanjut.

Baca juga: Aplikasi Ini Mudahkan Proses Administrasi HRD Perusahaan

Wafa bilang, dalam standar analisa, UMKM setidaknya wajib memiliki 3 kunci pencatatan keuangan agar profilnya dapat menarik minat pemberi pinjaman, seperti balance sheet yang mencakup analisa total bisnis, toal aset yang dimiliki, kewajiban (liabilities) yang dimiliki, sehingga dapat dihitung berapa modal /valuasi sahamnya.

Kedua, income statement yang mencakup total pendapatan (revenue) dan pengeluaran dalam periode tertentu untuk menentukan profit and loss. Ia menyarankan untuk tidak terpaku akan total omzet, karena yang akan dilirik oleh investor adalah profit atau margin yang didapat. Ketiga, cashflow statement yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang perusahaan.

Selain itu menurut Wafa, investor biasanya lebih tertarik pada usaha yang masih dalam tahap awal pengembangan dengan potensi growth tinggi. Artinya pemilik bisnis harus bisa menampilkan data potensi pasar, berapa banyak potensi yang sudah diserap kompetitor, sehingga bisa berapa banyak peluang yang bisa diserap perusahaan tersebut.

3. Disiplin Mengelola Keuangan

Membuat pencatatan keuangan yang sehat jangan pernah mencampuri keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi. Caranya adalah dengan memstikan perusahaan memiliki badan usaha agar pencatatan keuangan menjadi terpusat. Jika memungkinkan, rekrutlah personil keuangan yang jujur dan dapat diandalkan. Namun sebagai pemilik usaha, pastikan Anda juga mengerti akan konsep keuangan.

Profit yang didapat tentunya harus disimpan untuk diinvestasikan kembali menjadi modal usaha (capital expenditure) agar bisnis bertumbuh dan sustainable. Di sinilah pengetahuan cashflow management menjadi sangat penting bagi pemilik bisnis. Laporan arus kas ini harus dibandingkan setiap bulannya agar pelaku usaha dapat me-review pertumbuhan bisnisnya.

Baca juga: Lelang Mobil Sitaan Bea Cukai, Ada Subaru Impreza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com