Keahlian yang dimiliki ratusan TKA asal China dibutuhkan untuk membangun sistem PLTU dan smelter.
"Mereka bukan pekerja biasa, melainkan memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan perusahaan," kata dia.
Ratusan TKA yang bekerja di perusahaan dengan status penanaman modal asing itu berangsur-angsur akan kembali ke negaranya pada akhir tahun ini. Namun PT BAI akan mendatangkan kembali TKA lainnya dengan keahlian operasional produksi.
Baca juga: Menaker Ingin Pastikan TKA China Sesuai RPTKA dan Terapkan Protokol Kesehatan
PT BAI menargetkan PLTU mulai beroperasi Desember 2020, sementara smelter pada Januari 2021.
"Saat ini beroperasi dan produksi, kami membutuhkan ratusan TKA asal China lagi. Mereka juga bekerja sementara waktu sampai kegiatan tersebut berjalan lancar," tuturnya.
Santoni mengemukakan PT BAI berencana menanamkan modal hingga Rp 20 triliun. Investasi yang sudah terealisasi mencapai Rp 12 triliun.
"Tenaga kerja lokal yang sudah terserap sekitar 3 ribu orang," ucap dia.
Ia berharap regulasi terkait investasi PT BAI mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
"Kami berharap aturan-aturan investasi maupun yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan dipermudah pemerintah," kata dia.
Baca juga: Penasaran Berapa Gaji Polisi Berpangkat Jenderal?
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan