Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penumpang Pesawat Masih Jauh di Bawah Level Normal

Kompas.com - 04/10/2020, 15:20 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah kebijakan pembatasan pergerakan dengan berbagai moda dicabut sejak Juni lalu, ternyata sektor transportasi, khususnya transportasi udara, masih belum dapat pulih sepenuhnya. Hal tersebut terefleksikan dengan jumlah penumpang pesawat domestik maupun internasional yang masih rendah.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2020, jumlah penumpang penerbangan domestik hanya mencapai 1,99 juta penumpang. Jika dibandingkan Juli 2020, realisasi tersebut memang meningkat 36,23 persen dari 1,46 juta penumpang.

"Jumlah penumpang angkutan udara mengalami kenaikan, Juni, Juli, Agustus 2020 stabil," ujar Kepala BPS Suhariyanto, dikutip Minggu (4/10/2020).

Baca juga: Daftar Terbaru Lelang Mobil Sitaan Ditjen Pajak dan Bea Cukai

Namun jika dibandingkan dengan kondisi normal pada Agustus 2019, jumlah penumpang pesawat domestik pada Agustus 2020 anjlok 70,43 persen. Sebab pada Agustus 2019, jumlah penumpang pesawat domestik mencapai 6,72 juta penumpang.

Penurunan lebih tajam justru dialami oleh penerbangan internasional.

BPS mencatat, pada Agustus tahun ini, jumlah penumpang penerbangan internasional hanya mencapai sekitar 30.000 penumpang. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah penumpang penerbangan internasional mencapai 1,68 juta penumpang.

Dengan demikian, secara tahunan jumlah penerbangan internasional turun hingga 98.14 persen.

"Penerbangan internasional kontraksi jauh lebih dalam yoy (year on year/tahunan)," kata Suhariyanto.

Baca juga: Mengingat Lagi Kasus Penyelundupan Sepeda Brompton dan Harley Davidson

Sementara itu, jika dibandingkan dengan Juli 2020, jumlah penumpang internasional Agustus tahun ini juga hanya bergerak stagnan.

Chief Investment Officer DBS, Hou Wey Fook, meyakini jumlah penumpang penerbangan belum akan normal dalam waktu dekat.

Pasalnya, mayoritas orang saat ini sudah terbiasa untuk melakukan pertemuan pembahasan bisnis ataupun rapat secara virtual. Padahal, jenis kegiatan tersebut merupakan penumpang mayoritas dalam suatu penerbangan.

"Saya yakin mereka akan pulih, tapi jangka waktunya akan jauh lebih lama dibanding sektor lain," katanya.

Baca juga: Mantan Dirut Garuda Ari Askhara Ditetapkan Sebagai Tersangka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com