Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Masih Utang Rp 13,8 Triliun ke Pupuk Indonesia

Kompas.com - 05/10/2020, 14:23 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengungkapkan, pemerintah masih memiliki utang sebesar Rp 13,8 triliun terkait subsidi pupuk hingga 30 September 2020. Angka ini merupakan akumulasi utang sejak tahun 2017.

"Jadi sekarang statusnya (utang pemerintah ke Pupuk Indonesia) di Rp 13,8 triliun," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI dan Kementan yang ditayangkan secara virtual, Senin (5/10/2020).

Secara rinci, utang subsidi pupuk pada tahun 2017 yang masih belum dibayarkan sebesar Rp 45 miliar. Lalu utang pada tahun tahun 2018 sebesar Rp 5,7 triliun.

Baca juga: Rapat dengan Kementan, Dedi Mulyadi Kritisi Persoalan Klasik Pupuk Bersubsidi

Kemudian, besaran utang subsidi pupuk pada tahun 2019 sebesar Rp 5,4 triliun. Serta, utang pada tahun berjalan 2020 atau hingga 30 September 2020 tercatat sebesar Rp 2,6 triliun.

Bakir mengatakan, untuk utang pemerintah tersebut pada tahun 2017-2018 tengah diproses oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang kemudian akan diteruskan ke Kementan untuk bisa dibayarkan kepada Pupuk Indonesia.

"Saat ini sudah di proses, statusnya di Kemenkeu tapi belum balik ke Kementan untuk finalnya. Katanya sih awal Oktober 2020, tapi saat ini belum juga keluar," ungkap dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan, terkait utang subsidi pupuk pada tahun 2019 masih dalam peninjauan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Baca juga: Petani Teriak Pupuk Langka di Pasaran, Ini Penjelasan BUMN Pupuk

"Untuk utang 2019 belum masuk karena masih review dari BPKP, ketika sudah final akan kami usulkan ke Kemenkeu," kata dia.

Adapun untuk utang tahun berjalan 2020 masih belum diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sehingga memang belum dilaporkan atau diproses pada Kemenkeu.

Suwandi mengatakan, memang utang pemerintah terhadap subsidi pupuk cukup besar. Artinya memang jika pembayaran terus ditunda maka akan terbeban pula oleh bunga utang.

"Kalau ditunda-tunda kita punya beban bunga, jadi semakin cepet selesaikan semakin bagus, sehingga Pupuk Indonesia cashflow-nya juga semakin bagus," pungkas Suwandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com