Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Bos Garuda: Kami Mengalami Kondisi yang Paling Buruk dalam Sejarah Penerbangan...

Kompas.com - 06/10/2020, 12:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra curhat. Dia mengaku, maskapai mengalami kondisi yang paling buruk dalam sejarah perseroan, akibat pandemi Covid-19.

Saat pandemi, Garuda tak merasakan momen emas seperti di tahun-tahun sebelumnya. Maskapai pelat merah ini tak lagi bisa mengandalkan masa peak season, maupun menaikkan harga tiket karena dilarang pemerintah.

"Saya ingin sampaikan kondisi Garuda. Kami mengalam kondisi yang paling buruk dalam sejarah penerbangan, dalam sejarah perusahaan ini. Ini sebuah situasi yang sangat buruk buat penerbangan seperti Garuda," kata Irfan dalam pembukaan acara Indonesia Knowledge Forum (IKF), Selasa (6/10/2020).

Baca juga: Setelah Raffi Ahmad, Giliran Youtuber Atta Halilitar Endorse Garuda

Irfan bercerita, Garuda Indonesia tidak bisa mengandalkan penerbangan haji lagi tahun ini, usai Pemerintah Indonesia memutuskan tak memberangkatkan para jemaah.

Padahal dari penerbangan haji saja, perseroan bisa mengantongi 200-250 juta dollar AS per tahun. Belum lagi bisnis penerbangan umrah, dengan 4 kali penerbangan reguler setiap hari ke Arab Saudi.

Momen emas lain yang terlewat begitu saja adalah saat mudik Lebaran 2020. Pada 2020 ini, pemerintah membatasi mudik lebaran. Banyak pula masyarakat perkotaan yang menunda kepulangan karena khawatir terpapar Covid-19.

"Pemerintah melarang mudik sehingga Garuda Indonesia mengalami pukulan. Biasanya saat mudik, kita menerbangkan jumlah penerbangan yang banyak, khusus di domestik. Kami juga diperkenankan menaikkan harga penerbangan, tapi sekarang tidak boleh," curhat Irfan.

Pukulan telak lainnya datang pada Juni-Juli 2020. Meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah dilonggarkan, banyak orang tua yang tetap enggan mengajak anaknya berlibur.

Keterpurukan makin diperberat oleh larangan bepergian (travel restriction) di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Indonesia telah melarang Warga Negara Asing (WNA) masuk, kecuali dalam kondisi tertentu.

Irfan menuturkan, belakangan penerbangan hanya dipenuhi dengan klasifikasi repatriasi.

"Ada momen terakhir, yaitu liburan Natal dan tahun baru. Tapi kita masih menunggu, mudah-mudahan sudah bisa recover. Bulan-bulan itu biasanya menjadi waktu yang sibuk untuk Garuda," ungkapnya.

Baca juga: Promo, Garuda Tawarkan Tiket Seharga Rp 999.000 ke Beberapa Rute Domestik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Pertamax hingga Pertamina Dex

Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Pertamax hingga Pertamina Dex

Whats New
[POPULER MONEY] Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA | Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

[POPULER MONEY] Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA | Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

Whats New
Lempar ke Luhut, Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Lempar ke Luhut, Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Whats New
Menteri KKP Blak-blakan Alasan Ekspor Pasir Laut Diizinkan

Menteri KKP Blak-blakan Alasan Ekspor Pasir Laut Diizinkan

Whats New
Cara Daftar Haji Reguler 2023 serta Syarat dan Setoran Awalnya

Cara Daftar Haji Reguler 2023 serta Syarat dan Setoran Awalnya

Whats New
PMO Prakerja: 24 Persen Peserta Langsung Dapat Kerja Usai Pelatihan

PMO Prakerja: 24 Persen Peserta Langsung Dapat Kerja Usai Pelatihan

Whats New
Saat Elon Musk Kunjungi China untuk Pertama Kali dalam Tiga Tahun Terakhir...

Saat Elon Musk Kunjungi China untuk Pertama Kali dalam Tiga Tahun Terakhir...

Whats New
Papua Punya Potensi Besar Energi Terbarukan Capai 381 GW

Papua Punya Potensi Besar Energi Terbarukan Capai 381 GW

Whats New
Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo per 1 Juni 2023

Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo per 1 Juni 2023

Whats New
Bank Muamalat Hadirkan Kartu Shar-E Debit Muamalat Untuk Permudah Transaksi Jamaah Haji

Bank Muamalat Hadirkan Kartu Shar-E Debit Muamalat Untuk Permudah Transaksi Jamaah Haji

Whats New
Cara Setor Tunai di ATM BCA dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai di ATM BCA dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Ada Pembatasan Operasional Angkutan Barang Selama Libur Panjang, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Ada Pembatasan Operasional Angkutan Barang Selama Libur Panjang, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Whats New
Asuransi Kesehatan 'Start Up' dan UMKM 'Rey for Business' Bidik Target Jangkau 100 Perusahaan

Asuransi Kesehatan "Start Up" dan UMKM "Rey for Business" Bidik Target Jangkau 100 Perusahaan

Whats New
Menteri KKP: Ekspor Pasir Laut Boleh Saja, asal...

Menteri KKP: Ekspor Pasir Laut Boleh Saja, asal...

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Melambat Jadi 50,90

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Melambat Jadi 50,90

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+