JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra, mengaku memanfaatkan penerbangan kargo sebagai peluang di tengah pandemi Covid-19.
Saat efisiensi hingga penawaran pensiun dini untuk beberapa karyawan digulirkan, penerbangan kargo masih mampu jadi bisnis yang menarik selama pandemi Covid-19.
"Yang cukup menarik dari pandemi adalah sebuah bisnis yang kita sebut bisnis kargo. Enggak perlu rapid test, enggak perlu PCR. Kita beroperasi di situ," kata Irfan dalam pembukaan acara Indonesia Knowledge Forum (IKF), Selasa (6/10/2020).
Baca juga: Penentu Keberhasilan Air Minum Dalam Kemasan di Pasar
Irfan menuturkan, sejak awal pandemi Garuda telah mengaktifkan penerbangan kargo dengan membawa alat-alat medis yang diimpor dari China. Kemudian pada 23 September lalu, pihaknya mengoperasikan penerbangan kargo dari Manado, Sulawesi Utara, ke Bandara Narita, Jepang.
Perseroan sendiri telah mendapat izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk meletakkan barang yang di kirim di atas kursi penumpang.
Ada berat barang yang ditentukan, yakni 1 kursi pesawat maksimal 70 kilogram, atau 210 kilogram untuk 3 kursi pesawat.
"Potensi sumber daya ikan dan hasil bumi (di Sulut) sangat tinggi. Kalau ekspor dari Jakarta ada keterbatasan. Kita bisa bawa sampai 35 ton, terbang seminggu sekali. Apabila dibutuhkan lebih banyak, kami terbuka untuk menambah frekuensi," ungkap Irfan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.