"Sedangkan yang biasanya dua kali, sekarang menjadi tiga kali dengan memanfaatkan Alsintan,” imbuh Sarwo Edhy.
Bukan hanya peningkatan hasil panen, menurut Edhy, alsintan ini berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani.
Baca juga: Kementan Tingkatkan Indeks Pertanaman di Bantul dengan RJIT
“Bantuan alsintan mampu menekan biaya operasional 35 persen hingga 48 persen dalam produksi petani," tuturnya.
Tak hanya itu, menurut Edhy, sejak adanya mekanisasi ini, petani bisa membajak sawahnya satu hektar selama dua hingga tiga jam saja.
Edhy menjelaskan, penggunaan alsintan modern juga dapat menyusutkan losses atau kehilangan hasil panen sebesar 10 persen.
“Dengan demikian, produksi yang dicapai petani lebih tinggi. Pendapatan petani pun ikut naik,” tegasnya.
Salah satu bentuk nyata yang dilakukan Kementan dalam mewujudkan mekanisasi pertanian adalah dengan memberikan bantuan alsintan untuk petani Kota Magelang, Jawa Tengah.
Bantuan yang disalurkan melalui aspirasi Komisi IV Dewan Perwakilan Daerah (DPR) Republik Indonesia (RI) ini diberikan untuk tiga kelompok tani (Poktan) di Kota Magelang.
Penerima bantuan tersebut yakni Poktan Ngudi Makmur Kecamatan Magelang Utara, Poktan Tunas Jaya Kecamatan Magelang Tengah dan Poktan Makmur Selatan Kelurahan Magelang Selatan.
Adapun bantuan yang diberikan berupa 1 unit cultivator, 1 unit pompa air, 5 unit hand spayer dan 1 unit mesin penanam padi atau rice transplanter untuk Poktan Ngudi Makmur, Kecamatan Magelang Utara.
Baca juga: Kementan Realisasikan Pembangunan Embung di Kota Batu, Petani Sambut dengan Penuh Antusias
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan