Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mekanisasi Pertanian, Buat Pertanian Indonesia Maju, Mandiri dan Modern

Kompas.com - 06/10/2020, 16:04 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, berbagai langkah ditempuh Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menjadikan pertanian Indonesia maju, mandiri, dan modern.

"Salah satunya dengan melakukan mekanisasi pertanian," kata SYL dalam keteragan tertulisnya, Selasa (06/10/2020).

Untuk itu, Mentan SYL pun merespon positif optimalisasi alat mesin pertanian (alsintan) sebagai langkah dalam upaya meningkatkan pertanian Indonesia.

SYL menjelaskan, mekanisasi pertanian dengan memanfaatkan teknologi diharapkan mampu meningkatkan produksi padi tahun-tahun mendatang.

Baca juga: Manfaatkan Alsitan, Mentan Nilai Pertanian di Banyuwangi Mulai Modern

“Dengan teknologi, saya berharap, tidak ada penurunan produksi. Gunakanlah alat canggih yang ada, supaya bisa ekspor,” tutur SYL.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, level mekanisasi pertanian Indonesia terus meningkat.

"Hal itu seiring dengan adanya bantuan alsintan secara besar-besaran untuk para petani sejak akhir tahun 2014," sambung Edhy.

Edhy menjelaskan, jenis alsintan yang diberikan pemerintah antara lain traktor roda 2, traktor roda 4, pompa air, rice tranplanter atau alat penanam pagi, chopper, cultivator, excavator, hand sprayer.

Baca juga: Mentan Optimis Produktivitas Pertanian di Pulau Buru Bisa Ditingkatkan

"Selain itu, ada pula bantuan alat tanam jagung, backhoe loader, rotatanam, grain seeder, mist blower dan penyiang gulma dari pemerintah," jelasnya.

Menurut Edhy, dengan memanfaatkan bantuan alsitan tersebut, petani yang biasa panen sekali, kini bisa menjadi dua kali.

"Sedangkan yang biasanya dua kali, sekarang menjadi tiga kali dengan memanfaatkan Alsintan,” imbuh Sarwo Edhy.

Bukan hanya peningkatan hasil panen, menurut Edhy, alsintan ini berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani. 

Baca juga: Kementan Tingkatkan Indeks Pertanaman di Bantul dengan RJIT

“Bantuan alsintan mampu menekan biaya operasional 35 persen hingga 48 persen dalam produksi petani," tuturnya.

Tak hanya itu, menurut Edhy, sejak adanya mekanisasi ini, petani bisa membajak sawahnya satu hektar selama dua hingga tiga jam saja.

Edhy menjelaskan, penggunaan alsintan modern juga dapat menyusutkan losses atau kehilangan hasil panen sebesar 10 persen.

“Dengan demikian, produksi yang dicapai petani lebih tinggi. Pendapatan petani pun ikut naik,” tegasnya.

Bantuan alsintan untuk petani di Kota Megelang 

Salah satu bentuk nyata yang dilakukan Kementan dalam mewujudkan mekanisasi pertanian adalah dengan memberikan bantuan alsintan untuk petani Kota Magelang, Jawa Tengah.

Bantuan yang disalurkan melalui aspirasi Komisi IV Dewan Perwakilan Daerah (DPR) Republik Indonesia (RI) ini diberikan untuk tiga kelompok tani (Poktan) di Kota Magelang.

Penerima bantuan tersebut yakni Poktan Ngudi Makmur Kecamatan Magelang Utara, Poktan Tunas Jaya Kecamatan Magelang Tengah dan Poktan Makmur Selatan Kelurahan Magelang Selatan.

Adapun bantuan yang diberikan berupa 1 unit cultivator, 1 unit pompa air, 5 unit hand spayer dan 1 unit mesin penanam padi atau rice transplanter untuk Poktan Ngudi Makmur, Kecamatan Magelang Utara.

Baca juga: Kementan Realisasikan Pembangunan Embung di Kota Batu, Petani Sambut dengan Penuh Antusias

Sementara itu, untuk Poktan Tunas Jaya dan Makmur Selatan, masing-masing berupa 1 unit cultivator.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya meskipun Kota Magelang memiliki lahan pertanian yang sempit.

"Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang diharapkan dapat merumuskan dan mengoptimalkan lahan di wilayah setempat," kata Sigit saat penyerahan alsitan secara simbolis di Ruang Sidang Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang.

Selain itu, Sigit meminta Disperpa memberikan pendampingan agar petani bisa tetap bertahan di masa Covid-19.

Baca juga: Kementan Perketat Distribusi Pupuk dengan Menerapkan Sistem eRDKK

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina berharap, petani bisa merawat alsintan ini sebaik-baiknya.

Ervina juga menjelaskan, pada 2021, Komisi IV DPR RI telah menyetujui anggaran agar Kementan RI memberikan bimbingan teknis (bimtek) pemeliharaan para petani penerima bantuan.

"Bimtek ini tujuannya agar para petani memiliki pengetahuan yang baik untuk menjaga, merawat, dan memberdayakan secara terus menerus," jelas Ervita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com