Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelontorkan Dana PEN Rp 111 Miliar untuk Terumbu Karang, Menteri Edhy Targetkan Serap 11.000 Pekerja

Kompas.com - 07/10/2020, 14:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelontorkan Rp 111,2 miliar untuk program restorasi terumbu karang di 5 pantai Provinsi Bali.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, anggaran itu merupakan anggaran APBN KKP yang bersumber dari dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Restorasi terumbu karang di Provinsi Bali akan dibangun dengan anggaran APBN KKP yang bersumber dari dana PEN sebesar Rp 111,2 miliar, dengan target kebun karang seluas 50 hektar yang terpasang di 5 lokasi," kata Edhy dalam konferensi video, Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Airlangga Yakin Anggaran PEN Bisa Terealisasi 100 Persen hingga Akhir Tahun

Edhy menerangkan, selain untuk menjaga ekosistem laut, program tersebut ditargetkan mampu menyerap 11.000 tenaga kerja.

Tenaga kerja akan berasal dari pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid-19, sehingga program restorasi mampu menjadi daya ungkit ekonomi masyarakat pesisir.

"Akan melibatkan organisasi masyarakat yang punya kompetensi profesional di bidang restorasi karang, dan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, seperti pelaku usaha wisata di bidang perhotelan, operator, pemandu wisata, UMK, dan masyarakat pesisir lainnya," ungkap Edhy.

Adapun 5 daerah yang akan menjadi daerah restorasi, antara lain Pantai Serangan, Pantai Pandawa, Pantai Buleleng Tengah, Pantai Sanur, dan di Nusa Dua.

Dalam pengembangannya, program akan berbasis pada kajian riset, yang dilakukan bersama LIPI dan BRSDM KP. Begitupun melibatkan akademisi dari beberapa universitas di Bali.

Baca juga: Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Sebut Kinerja Perbankan Tidak Seburuk Prediksi

Struktur tranplantasi karang akan disusun sesuai habitat dan tema masing-masing lokasi. Berbagai metode transplantasi akan dipadukan.

Melalui kegiatan restorasi, nantinya pantai-pantai tersebut bisa menjadi wisata atraksi bawah laut dan ladang edukasi.

"Saya berharap masyarakat penerima bantuan akan mengelola kawasan wisata air ini secara berkelanjutan. Organisasi masyarakat diharapkan agar tetap terus mendampingi masyarakat dalam mengelolanya," pungkas Edhy.

Baca juga: KKP kembali Tangkap 2 Kapal Maling Ikan, Kali Ini di Samudera Pasifik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com