Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Bali Merugi Rp 9 Triliun Per Bulan akibat Pandemi

Kompas.com - 07/10/2020, 20:07 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah berupaya mendongkrak perekonomian Bali melalui sektor kelautan.

Sebab selama ini kata Luhut, Bali hanya menggantungkan pendapatannya dari sektor pariwisata. Dia menyebut kerugian Bali selama pandemi Covid-19 mencapai Rp 9 triliun per bulannya.

"Di mana kunjungan wisman ukuran hingga 99 persen. Akibatnya Bali merugi sekitar Rp 9 triliun per bulan," katanya dalam peluncuran Program PEN Padat Karya Restorasi Terumbu Karang, secara daring, Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Luhut Klaim Omnibus Law UU Cipta Kerja Tak Merugikan Rakyat

Bali lanjut dia, pertumbuhan ekonominya pada triwulan I 2020, mencapai minus 1,14 persen. Lalu, pada triwulan II 2020, kembali merosot ke angka negatif 0,98 persen. Sedangkan pekerja informal yang mengalami PHK di Bali menyentuh angka 100.000-an.

"Ini masalah besar yang harus kita hadapi. Lebih dari 100.000 tenaga kerja sektor informal mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Baik itu pemandu wisata, nelayan, dan buruh, dan sebagainya," katanya.

Di samping itu, Luhut juga telah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan pemulihan terumbu karang hingga mencapai ratusan hektar.

"Saya sudah laporkan ke Presiden, tahun depan, kita akan lakukan replanting beberapa ratus hektar untuk replanting terumbu karang ini," ucap dia.

Dengan demikian, adanya program padat karya restorasi terumbu karang tersebut, telah menyerap lebih dari 11.000 tenaga kerja yang telah terserap.

"Program yang sekarang ini kita lakukan menyerap lebih dari 11.000 tenaga kerja di berbagai level. Dan sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani laut, dalam restorasi terumbu karang," katanya.

Selain itu, Luhut juga mencanangkan penanaman kembali (replanting) tanaman bakau atau mangrove. Dia menargetkan 3 tahun ke depan, akan menanam kembali tanaman mangove bakau hingga 600.000 hektare.

"Saya kira itu sedang dikerjakan. Kita punya mangrove yang rusak ada sekitar 1 juta hektare. Target kita dalam 3 tahun ke depan kita akan coba lebih dari 600.000 hektar, kita akan lakukan program ini. Ini akan memberikan dampak luas dalam karbon kredit. Indonesia adalah super power karbon kredit yang perlu kita dorong ke depan," ujarnya.

Baca juga: Luhut: Tidak Betul Omnibus Law Dibuat Diam-Diam, Semua Diundang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com