Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Sampah Tidak Terangkut, Bisnis Pengelolaan Dinilai Potensial

Kompas.com - 07/10/2020, 20:41 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis pengelolaan sampah dinilai masih sangat besar potensinya untuk dikembangkan oleh berbagai pihak. Pasalnya, bisnis berbasiskan ekonomi sirkular itu masih memiliki sumber daya yang sangat besar.

Wakil Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia, Triyono Prijosoesilo, mengatakan, dari total rata-rata 6,8 juta ton sampah per tahun, hanya 39 persen di antaranya yang berhasil dikumpulkan dan diolah.

“Jadi lebih banyak yang tidak dikumpulkan daripada yang dikelola,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Daur Ulang Sampah Bisa Serap 3,3 Juta Pekerja Informal

Lebih lanjut, Triyono mengaku pihaknya sedang mendorong pengembangan bisnis berbasis daur ulang guna meningkatkan angka terolahnya sampah.

Sebab, Coca-Cola saat juga tengah fokus mengatasi permasalahan pengentasan sampah tidak terurai. Salah satunya melalui program Plastic Reborn 2.0.

“Bagimana juga mendorong terciptanya lebih banyak lagi daur ulang dan juga mendorong supaya masyarakat dan pemangku kepentingan memahami pentingnya bagiamana daur ulang,” katanya.

Oleh karenanya, melalui program tersebut Coca-Cola Foundation mengajak dan membina perusahaan-perusahaan perintis atau startup penggiat sampah di Indonsia.

“Isu ini sangat besar, isu yang sangat besar, tidak mungkin hanya Coca-Cola yang melakukannya,” kata dia.

Direktur Eksekutif Ancora Foundation Ahmad Zakky Habibie, melaporkan, dari program Plastic Reborn 2.0, pihaknya telah melakukan pelatihan dan pendampingan kepada 3 startup yang berkaitan dengan pengelolaan sampah.

Ia mengklaim pelatihan telah berdampak positif kepada startup-startup tersebut. Hal tersebut terefleksikan dengan angka pengangkutan sampah yang meningkat hingag 5 kali lipat.

“Pengelolaan sampah itu bisnis yang sangat potensial,” ucapnya.

Baca juga: Kisah Pebisnis yang Berhasil Menyulap Sampah menjadi Ladang Cuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com