JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia (World Bank) melaporkan, tingkat kemiskinan ekstrem di dunia akan melonjak pada 2020 akibat pandemi Covid-19.
Dalam laporannya, ada sekitar 115 juta orang berpotensi masuk ke dalam jurang kemiskinan tahun ini.
"Kami memperkirakan ada tambahan 88 juta orang akan hidup dalam kemiskinan ekstrem pada tahun 2020 akibat Covid-19. Jumlah ini meningkat menjadi 115 juta," tulis Bank Dunia dalam laporannya, Kamis (8/10/2020).
Baca juga: Resesi, Jumlah Pengangguran dan Angka Kemiskinan Bakal Meningkat
Tingkat kemiskinan bahkan merupakan pertama kalinya sejak 2 dekade terakhir, atau saat krisis keuangan Asia tahun 1998. Faktanya, krisis pada tahun 1997 itu merupakan satu-satunya peristiwa yang membuat tingkat kemiskinan melonjak dalam 30 tahun terakhir.
Saat itu, tingkat kemiskinan melonjak sebesar 1,3 persen menjadi 30 persen dibanding tahun 1997. Pada 1997, tingkat kemiskinan di level 29,6 persen.
Jika tingkat kemiskinan pada tahun 1998 melonjak 1,3 persen, kemiskinan akibat pandemi Covid-19 mampu meningkat sebesar 8,1 persen pada 2020 dibanding tahun 2019, dari 8,4 persen menjadi 9,1 persen.
Peningkatan bakal lebih besar mencapai 12,2 persen karena pada September 2020 masih terjadi penurunan ekonomi di berbagai belahan dunia.
"Berdasarkan data dan proyeksi yang tersedia sekarang, tampaknya Covid-19 telah menjadi pembalikan terburuk saat dunia tengah berjuang mengurangi kemiskinan, setidaknya dalam 3 dekade terakhir," sebut Bank Dunia.
Adapun kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai biaya hidup yang kurang dari 1,90 dollar AS per hari, atau setara dengan Rp 28.120 (kurs Rp 14.800).
Sebelum pandemi melanda, angka kemiskinan ekstrem diperkirakan turun menjadi 7,9 persen pada 2020. Sejak 2013, Bank Dunia sudah menargetkan orang miskin tak lebih dari 3 persen populasi dunia pada tahun 2030.
"Tujuan tidak akan tercapai tanpa tindakan kebijakan yang cepat, signifikan, dan substansial," ungkap Bank Dunia.
Baca juga: Kata Luhut, China Mampu Tekan Kemiskinan dan Satukan 1,4 Miliar Penduduknya Berkat Ini