Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Kejar Target Inklusi Keuangan 90 Persen pada 2023

Kompas.com - 09/10/2020, 18:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengejar target pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia mencapai di atas 90 persen pada 3 tahun mendatang, atau tepatnya pada 2023.

Hal ini sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo pada 28 Januari 2020 silam dalam Rapat Terbatas Strategi Nasional Keuangan Inklusif.

Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kristianti Puji Rahayu mengatakan, OJK sudah menyiapkan beberapa strategi dalam mencapai target tersebut.

"Tentunya PR bagaimana targetnya bisa tercapai. Dari tantangan ini, kami memiliki arahan strategis yang mungkin menjadi pemicu bagi OJK untuk meningkatkan upaya strategis dalam mendorong inklusi keuangan," kata Kristianti dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (9/10/2020).

Baca juga: Erick Thohir Angkat Purnawirawan TNI Jadi Komisaris PT INTI

Strategi yang pertama adalah menggencarkan pendidikan terkait literasi dan inklusi keuangan.

Dia bilang, pihaknya akan menggencarkan para pelaku usaha di sektor jasa keuangan untuk memberikan pelatihan satu kali setahun, sesuai POJK Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan/atau Masyarakat.

"Tentunya POJK ini tidak bisa dilihat sebagai suatu kewajiban (pelaku usaha), tapi dilihat sebagai investasi untuk menciptakan permintaan di masa depan (creating future demand). Edukasi literasi ini tidak hanya di tangan regulator," ujar dia.

Strategi selanjutnya, yaitu pengembangan edukasi digital, penguatan program edukasi dan literasi keuangan syariah terintegrasi dan edukasi berbasis komunitas, penguatan infrastruktur edukasi, serta penguatan aliansi strategis dengan stakeholders dan masyarakat.

Baca juga: Kenapa Omnibus Law UU Cipta Kerja Terburu-buru Disahkan? Ini Menurut Pengamat

Sedangkan untuk meningkatkan inklusi keuangan, OJK bakal memperkuat regulasi dan kebijakan, mengimplementasikan program kerja perluasan akses keuangan, serta mengembangkan dan menguatkan sistem informasi.

"Kami akan mendorong partisipasi aktif dan aliansi strategis dari stakeholders seperti kepala daerah, LJK, dan kementerian/lembaga, serta akan menginformasikan dan mempublikasi terus informasi yang harus diketahui masyarakat," pungkasnya.

Indeks literasi keuangan nasional pada tahun 2019 mencapai 38,03 persen, atau meningkat 8,33 persen dari 29,7 persen pada tahun 2016.

Sedangkan, indeks inklusi keuangan nasional mencapai 76,19 persen, meningkat 8,39 persen dibanding 67,8 persen pada 2016.

Baca juga: UU Cipta Kerja Klaster Perpajakan Dinilai Berpotensi Mengurangi Penerimaan Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com