Target berapa tahun mengumpulkan uang lewat investasi. Dan pada usia berapa Anda harus mencapai target tersebut.
Dengan demikian, Anda akan betul-betul selektif dalam memilih instrumen investasi. Karena ingin hasil yang nyata, bukan main-main. Sehingga mempelajari betul seluk beluk instrumen tersebut, termasuk cara mengelola risikonya dengan tepat.
Ada istilah high risk, high return. Artinya risiko tinggi, keuntungan pun besar. Berarti risiko berbanding lurus dengan hasil investasi. Kalau risiko investasi rendah, umumnya keuntungan tipis atau kecil.
Sebagian investor, khususnya pemula dengan karakteristik mau untung cepat dan besar, tetapi risiko kecil. Jadi mudah sekali tergiur iming-iming manis imbal hasil tidak wajar dari perusahaan investasi.
Akhirnya masuk perangkap investasi ilegal. Uang yang sudah ditanam, dibawa kabur pemilik perusahaan investasi bodong. Bukannya dapat cuan banyak, malah kehilangan modal besar.
Baca Juga: Mahasiswa, Jajan Investasi Ini Biar Duit "Beranak Pinak"
Kesalahan lain investor dalam berinvestasi adalah tidak melakukan diversifikasi. Hanya berkutat pada satu produk atau instrumen saja.
Diversifikasi dapat membantu melindungi keuangan Anda, jika sewaktu-waktu salah satu produk investasi mengalami kerugian atau untung tidak maksimal.
Pilih instrumen lain untuk melengkapi. Contohnya Anda sudah investasi emas yang terkenal dengan safe haven, cari peluang investasi lain yang lebih menantang, tinggi risiko, tapi return-nya juga besar, yakni investasi saham.
Jadi, kalau Anda sedang rugi di investasi saham, masih ada emas yang memberi keuntungan. Begitupun sebaliknya.
Segala sesuatu yang terburu-buru, biasanya berakhir dengan kekecewaan. Begitupula dalam mengambil keputusan investasi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan