Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Masih Terus Meningkat, Pekan Depan Tren IHSG Diproyeksi Melemah

Kompas.com - 11/10/2020, 15:52 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan bergrak melemah pada perdagangan pekan depan.

Direktur PT Anugerah Mega Investama mengatakan, IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 5.001 sampai 4.881 dan resistance di level 5.009 hingga 5.187.

Dia mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan pergerakan IHSG akan cenderung melemah. Di antaranya, kasus Covid-19 yang masih terus meningkat di seluruh dunia, dan PSBB total di DKI Jakarta dinilai tidak efektif menekan angka kasus baru Covid-19.

"Seluruh dunia termasuk Indonesia masih menghadapi peningkatan kasus Covid-19. Beberapa Negara menghadapi ancaman gelombang kedua menjelang musim digin. PSBB Total di DKI Jakarta tidak terlalu efektif menekan angka kasus baru Covid-19 dan sebaiknya dihentikan," ujar dia dalam keterangan tertulis, Minggu (11/10/2020).

Baca juga: Akhiri Pekan, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

Hans Kwee juga mengatakan, saat ini pasar juga masih mencerna dengan seksama perkembangan politik di Amerika Serikat.

Di sisi lain, pengesahan omnibus law Undang-Undang (UU) Cipta kerja oleh DPR RI dinilai bakal memberikan banyak sentimen positif bagi dunia bisnis dan ekonomi.

Sebab, sektor manufaktur bakal mendapatkan manfaat dan berpeluang terjadi realokasi pabrik dari China ke Asia Tenggara termasuk Indonesia.

"Hal ini positif karena kemudahan investasi bagi pemodal asing akan mengurangi ketergantungan foreign inflow ke dunia keuangan. UU ini juga melindungi buruh dari potensi kehilangan pekerjaan akibat perusahaan pindah ke luar negeri, tutup karena kalah bersaing, investor asing tidak masuk untuk berusaha di Indonesia," jelas Hans.

Selain itu, aksi penolakan UU Cipta Kerja meski berlangsung anarkis tidak membuat pelaku pasar panik.

Pasar saham tetap positif karena demo berlangsung pendek dan tidak punya pengaruh besar pada perekonomian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com