Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omnibus Law Pengaruhi IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 12/10/2020, 08:16 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diperdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan akan tertekan pada Senin (12/10/2020). Pada akhir pekan lalu, IHSG ditutup hijau dengan kenaikan 0,29 persen pada level 5.053,66.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja pada dasarnya tidak membuat pelaku pasar panik.

Namun, di sisi lain aksi demo berpotensi menyebabkan klaster baru penyebaran Covid-19. Hal ini diperkirakan akan meningkatkan jumlah kasus Covid dalam sepekan kedepan.

"IHSG berpeluang konsolidasi melemah. Pemerintah perlu bertindak tegas terkait segala bentuk demo anarkis yang melanggar protokol kesehatan," kata Hans kepada Kompas.com, Minggu (11/10/2020).

Baca juga: Akhiri Pekan, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

Adapun beberapa sektor industri akan positif akibat dampak Omnibus Law. Misalkan saja, sektor manufaktur. Hans menilai sektor manufaktur akan menuai manfaat dan berpeluang mendapatkan realokasi pabrik dari China ke Negara Asia Tengara.

"Ini positif karena kemudahan investasi bagi pemodal asing akan mengurangi ketergantungan foreign inflow ke dunia keuangan," kata Hans.

Di sisi lain, Undang-undang juga melindungi buruh dari potensi kehilangan pekerjaan akibat usaha pindah ke luar negeri, tutup karena kalah bersaing, investor asing tidak masuk untuk berusaha di Indonesia.

"UU juga dipandang positif bagi berbagai sektor usaha, meningkatkan investasi dan konsumsi domestik," tambah dia.

Pasar juga masih mencerna dengan seksama perkembangan politik di Amerika Serikat. Pasar keuangan juga berfluktuasi akibat naik turunnya kemajuan perundingan stimulus fiskal. Pelaku pasar juga mulai mengantisipasi peluang kemungkinan kandidat presiden Demokrat Joe Biden pada pemilihan presiden 3 November 2020.

Hans memproyeksikan IHSG akan bergerak pada level support 5.001 sampai dengan 4.962 dan resistance pada level 5.075 sampai dengan 5.100.

Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini, antara lain :

1. Artha Sekuritas

PTBA rekomendasi buy 1.970 – 2.000, TP 2.070 – 2.100, stop loss <1.950.
BBNI rekomendasi buy 4.580 – 4.640, TP 4.750 – 4.820, stop loss <4.540.
WIKA rekomendasi buy 1.150 – 1.180, TP 1.220 – 1.250, stop loss <1.130.

2. Anugerah Mega Investama

BBCA rekomendasi buy back jika break level 29.600, TP 27.400 - 26.800, area sos di level 29.000 - 28.500.
INTP rekomendasi buy back jika break level 11.200, TP 10.200 - 10.000, area sos di level 10.975 - 10.725.
KRAS rekomendasi buy back jika break level 394, TP 315 - 300, area sos di level 342 - 324.

3. Panin Sekuritas

AALI rekomendasi buy and hold >10.000, TP 12.000.
APLN rekomendasi buy 100 - 102, TP 110 - 113, stop loss <94.
KLBF rekomendasi buy 1.550 - 1.570, TP 1.700 - 1.900, stop loss <1.495.

Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Terus Meningkat, Pekan Depan Tren IHSG Diproyeksi Melemah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com