Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi ORI018, Cek Keuntungannya

Kompas.com - 12/10/2020, 17:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Perencanaan Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif, Direktorat SUN DJPPR Kemenkeu, Herman Sary Tua mengatakan, kupon yang ditawarkan dalam Obligasi Negara Ritel ORI018 cukup menarik.

ORI018 yang masa penawarannya masih berlangsung hingga 21 Oktober 2020 itu menawarkan kupon 5,7 persen per tahun. Kupon akan dibayarkan setiap bulan dengan tanggal pembayaran kupon pertama jatuh pada 15 Desember 2020.

Ilustrasinya, jika calon investor berinvestasi dengan nilai maksimum Rp 3 miliar, maka besaran imbal hasil yang diterima Rp 14,25 juta. Jika dipotong pajak 15 persen, investor ritel ini akan menerima Rp 12,11 juta per bulan.

Baca juga: Simak, Ini Perhitungan Imbal Hasil Investasi ORI018

"(Nilai kupon) Bisa (untuk) beli mobil tanpa harus kehilangan nilai rupiahnya. Cicilannya dari kupon tiap bulan," kata Herman dalam Webinar ORI018 Sebagai Alternatif Pilihan Investasi, Senin (12/10/2020).

Adapun jika investor berinvestasi dengan nominal minimal, yakni sebesar Rp 1 juta, maka akan menerima Rp 4.038 per bulan setelah dipotong pajak 15 persen.

Sedangkan jika berinvestasi sebesar Rp 100 juta, investor akan mendapat kupon bersih Rp 400.750 setelah dipotong pajak 15 persen.

Dengan kupon yang ditawarkan, kata Herman, berinvestasi ORI018 sangat menguntungkan. Imbal hasilnya bahkan jauh lebih besar dengan deposito yang ditawarkan perbankan. Apalagi, masyarakat bisa membeli ORI018 cukup dengan Rp 1 juta.

"Instrumen ORI ini hampir 100 persen beban risiko gagal bayar. Karena biaya kupon dan pokok setiap tahun sudah tercantum dalam APBN," ucap Herman.

Baca juga: Penawaran ORI018 Dibuka, Investasi Mulai Rp 1 Juta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com