Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Begini Cara Aktifkan Fitur API BCA

Kompas.com - 13/10/2020, 08:39 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Open banking bukan hal yang baru lagi bagi perbankan. Sejak lembaga jasa keuangan berkembang dinamis, kemudahan bertransaksi jadi faktor yang semakin dibutuhkan.

Perbankan nasional pun banyak yang mulai mengadopsi Application Programming Interface (API) atau yang dikenal sebagai open banking. Salah satu bank yang mengadopsi API adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Mengutip situs resminya, Selasa (13/10/2020), API BCA memungkinkan terjalinnya interaksi antara aplikasi yang dimiliki oleh pihak ketiga (third-party application) dengan layanan perbankan BCA.

Baca juga: Bos BCA Nilai Open Banking adalah Suatu Keharusan

Lebih mudahnya, API BCA memungkinkan para pelaku fintech atau e-commerce untuk mengintegrasikan situs maupun aplikasi mereka dengan sistem transaksi perbankan BCA.

Sebab diketahui, tak jarang banyak bisnis yang tersendat karena pembayaran dan lalu lintas transaksi kurang lancar. Dengan open banking, transaksi perbankan dengan pihak ketiga jadi lebih mudah.

Adapun bagi yang ingin mengaktifkan fitur API, ada 3 langkah mudah yang bisa dilakukan, yakni:

1. Telusuri

Sebelum mengaktifkan, telusuri lebih lanjut tentang API dalam website resmi BCA. Telusuri pula layanan perbankan yang kamu butuhkan dan apa saja yang kamu dapat setelah mengaktifkan API.

2. Integrasi

Setelah menelusuri, cobalah langsung mengintegrasikan aplikasimu dengan sistem BCA (development) melalui sandbox yang sudah dipersiapkan.

Selanjutnya, kamu bisa menghubungi https://developer.bca.co.id/contact-us untuk informasi lebih lanjut.

3. Implementasi

Setelah melalukan integrasi, kamu bisa mendapat layanan perbankan sesuai yang kamu butuhkan untuk bisnis.

Di BCA sendiri, ada beberapa fitur API yang dapat dilihat pada website API BCA, antara lain, transfer, informasi saldo, mutasi rekening, dan info kurs.

Ada pula fitur request mutasi rekening bulk, inquiry status transfer, inquiry rekening tujuan bank lain, pembayaran Sakuku, Informasi cabang, informasi saldo rekening mitra, pembatalan kiriman uang tunai, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Soal FinCEN Files, Ini Kata BCA

Presiden Direktur Bank BCA, Jahja Setiaatmadja dalam beberapa kesempatan mengatakan, open banking adalah keharusan bagi bank. Setidaknya, kata Jahja, digitalisasi internal harus dilakukan meski akan banyak sekali gangguan.

Gangguan itu bisa muncul dari internal, dari sistem telekomunikasi, atau dari para nasabah yang belum terbiasa memahami adanya perubahan digitalisasi bank.

"Mungkin dari 100 bank lebih di Indonesia, tidak semuanya sanggup. Tapi yang is a must (harus dilakukan) adalah digitalisasi internal," ucap Jahja beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) telah memasukkan inisiatif open banking dalam blue print Sistem Pembayaran Indonesia 2025 pada Mei 2019 lalu. 

Ada beberapa visi yang ingin dicapai, yakni mendukung sistem keuangan ekonomi digital, interlink antar fintech dengan perbankan untuk minimalisasi shadow banking, serta keseimbangan antara inovasi dengan perlindungan konsumen (consumer protection).

Baca juga: Gubernur BI: Open Banking Harus Diusung dari Pimpinan Bank

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com