Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Impor 50 Juta Vaksin Corona dari Inggris

Kompas.com - 13/10/2020, 10:06 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia memesan sebanyak 50 juta vaksin virus corona atau Covid-19 tahap pertama dari 100 juta komitmen yang diproduksi oleh AstraZeneca dari Inggris.

“Sekarang sedang berangkat Menkes, Menlu dan Menteri BUMN untuk mempersiapkan 50 juta yang dipesan dan dibayar,” kata Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto dilansir dari Antara, Selasa (13

Pemerintah sebelumnya menganggarkan pembayaran uang muka untuk pengadaan vaksin itu sebesar Rp 3,7 triliun untuk tahun 2020.

Di sisi lain, lanjut dia, dalam sisa tahun ini juga akan tersedia vaksin sebanyak 30 juta yang berasal dari empat perusahaan Cansino, Sinovac, Sinopharm dan AstraZeneca.

Baca juga: Pemerintah Impor 160 Juta Vaksin Sampai 2022, Terbanyak dari China

Selanjutnya, Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menambahkan, pengadaan vaksin lainnya juga akan dipasok oleh Bio Farma.

Pemerintah sudah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 99 tahun 2020 terkait pengadaan vaksin Covid-19 yang diperkirakan sebanyak 160 juta vaksin yang kegiatan vaksinasinya dilakukan bertahap hingga 2022.

“Pengadaan vaksin kita harus secure (amankan) karena 215 (negara) ini mengejar vaksin sehingga kira-kira secure untuk 160 juta dosis untuk dua kali,” katanya.

Dengan kebutuhan vaksinasi sebanyak dua kali dosis, maka total kebutuhan vaksin Covid-19 mencapai 320 juta dosis.

Baca juga: Luhut Temui Menlu China, Bahas Investasi hingga Vaksin Covid-19

Mayoritas vaksin dari China

Secara keseluruhan, vaksin impor terbanyak berasal dari 3 perusahaan China. Ketiga perusahaan pembuat vaksin Covid-19 asal China yaitu Sinovac, Cansino, Sinopharm. Perusahaan-perusahaan tersebut siap menyalurkan vaksin pada tahun ini, tepatnya November 2020.

Jumlah vaksin yang disanggupi oleh masing-masing perusahaan beragam. Untuk tahun ini, Cansino menyanggupi distribusi 100,000 vaksin (single dose) pada bulan November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021.

Sementara Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini. Dengan penyaluran tahap pertama di bulan November sebanyak 5 juta dosis.

Adapun Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020. Rencananya pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) akan dilakukan pada minggu pertama November 2020 dan ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.

Baca juga: Bio Farma Ajukan Proposal Rp 1 Triliun untuk Kembangkan Teknologi Vaksin

Pada 2021, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose). Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.

Adapun skala prioritas penerima vaksinasi Covid-19 adalah medis dan paramedis, pelayan kesehatan termasuk TNI, Polri dan aparat hukum sekitar 3,5 juta.

Kemudian, tokoh masyarakat, tokoh agama hingga perangkat daerah sebanyak lima juta orang, tenaga pendidik mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, SD, SMP hingga dosen perguruan tinggi swasta dan negeri sebanyak 4,3 juta.

Selanjutnya, aparat pemerintah pusat dan daerah serta legislatif sebanyak 2,3 juta orang, dan penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan sebanyak 96 juta orang dengan jumlah semuanya mencapai 102 juta orang.

Selain itu, lanjut dia, sasaran penerima vaksinasi adalah masyarakat usia 19-59 tahun sehingga total keseluruhan mencapai 160 juta orang.

Baca juga: Daftar 4 Produsen Vaksin Asing yang Dijajaki Erick Thohir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com