Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Usaha Terus Berlanjut, Jangan Lupa Manajemen Keuangan yang Baik

Kompas.com - 13/10/2020, 19:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama masa pandemi ini, sektor UMKM adalah salah satu yang sangat terdampak.

Salah satu penyebabnya adalah pembatasan sosial berskala besar dan pemberlakuan kebijakan bekerja dan belajar dari rumah, guna mencegah penyebaran virus corona.

Namun demikian, para pelaku UMKM sudah ada yang mulai bangkit karena mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam skema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) seperti relaksasi KUR, subsidi bunga, modal kerja, serta Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk usaha mikro dalam bentuk hibah.

Baca juga: Lewat Pameran, 18 UMKM Dapat Pembiayaan Rp 4,71 Miliar

Di tengah pandemi, tentu pelaku UMKM ingin agar usahanya dapat terus berkesinambungan.

Penasihat keuangan dan pendiri Integrita Financial Ghita Argasasmita mengatakan, dalam membangun usaha yang komprehensif dan berkelanjutan, diperlukan manajemen keuangan yang baik untuk mempertahankan bisnis dari kondisi ekonomi yang tidak stabil seperti sekarang ini.

“Kemampuan yang penting untuk dimiliki seorang pengusaha UMKM adalah kemampuan manajemen keuangan yang baik untuk membawa bisnis mereka maju dan berkelanjutan,” kata Ghita dalam keterangan tertulis, Selasa (13/10/2020).

Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM baik saat akan memulai usaha maupun saat usahanya sudah berjalan adalah untuk menekan biaya operasional seefisien mungkin dan memisah rekening pribadi dan rekening usaha.

Baca juga: Moeldoko: UMKM Motor Utama Ekonomi Indonesia di Masa Pandemi

Bila rekening usaha sudah terpisah maka arus bulanan akan terlihat dengan jelas.

“Apabila kita bisa memisahkan tabungan usaha dan pribadi, penghitungan kas bulanan usaha kita akan lebih mudah dan tepat. Hal ini juga akan meminimalisir kemungkinan mengalami krisis uang kas yang diakibatkan oleh penarikan uang tunai untuk keperluan pribadi,” jelas Ghita.

Dengan melakukan pencatatan arus kas, neraca, dan laporan laba rugi usaha secara terperinci, maka pengusaha UMKM dapat menggunakan data laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk menambah modal usaha melalui fasilitas pembiayaan keuangan.

 

“Manfaat lainnya dari membuat pencatatan keuangan, neraca kas, serta laporan laba rugi adalah kita bisa mengetahui dengan baik apakah usaha kita sudah membutuhkan dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan usaha menggunakan modal kerja internal atau membutuhkan pembiayaan dari luar,” jelas Ghita.

Sementara itu, Corporate Secretary Akulaku Finance Indonesia, Wildan Kesuma menuturkan, edukasi terhadap pelaku UMKM sangat penting guna meningkatkan literasi keuangan.

Dengan demikian, para pelaku UMKM mendapatkan ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk dan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan.

Baca juga: Literasi Keuangan Penting Saat Memulai Usaha, Ini Alasannya

“Inklusi keuangan bisa dikatakan terwujud kalau semua orang dapat mengakses layanan keuangan dengan mudah. Efek yang diharapkan tentu saja meningkatnya kemampuan ekonomi dan berkurangnya kemiskinan serta kesenjangan ekonomi,” ujar Wildan.

Ia menjelaskan, pihaknya secara aktif melakukan edukasi kepada berbagai lapisan masyarakat termasuk pelaku UMKM.

Tujuannya untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan usaha khususnya pengelolaan pembiayaan produktif yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.

“Akulaku Finance bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah hingga media massa untuk mengedukasi masyarakat melalui berbagai kegiatan, salah satunya adalah lewat webinar bersama dengan komunitas UMKM,” ungkapnya.

Baca juga: BI: 94 Persen UMKM Sudah Adopsi QRIS

Menanggapi kebutuhan yang mungkin muncul dari para pelaku usaha, Wildan menjelaskan, produk pembiayaan digital dari Akulaku Finance Indonesia dapat digunakan sesuai kebutuhan dengan syarat pengajuan yang cukup praktis.

“Sebagai perusahaan pembiayaan berbasis digital yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, Akulaku Finance menawarkan beberapa pilihan produk pembiayaan berdasarkan kebutuhan. Sebagai contoh, pelaku usaha dapat membeli aset usaha misalnya membeli coffee maker menggunakan limit kredit dengan tenor yang dapat dipilih durasi pembayarannya. Selain itu, ada juga pembiayaan dengan menggunakan produk KTA Asetku ataupun Dana Cicil,” sebut Wildan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com