Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Batu Bara Melemah, Alfa Energy Hentikan Kerja Sama dengan Kontraktor

Kompas.com - 14/10/2020, 12:41 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) memutuskan untuk menghentikan kerja sama sementara dengan perusahaan kontraktor pertambangan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk efisiensi perusahaan ditengah penurunan harga batu bara dan juga rendahnya permintaan global.

Direktur Utama FIRE Aris Munandar mengatakan, perusahaan akan memanfaatkan anak perusahaan untuk melakukan pekerjaan yang selama ini dilakukan oleh kontraktor pertambangan. Dengan demikian, perseroan menjamin fleksibilitas dan pengeluaran biaya yang lebih terkontrol.

Namun demikian, perseroan tidak menutup kemungkinan untuk kembali bekerja sama dengan kontraktor pertambangan baru.

Baca juga: Sri Mulyani: Cipta Kerja Tegaskan Batu Bara S

“Tetap ada pembicaraan dengan salah satu calon kontraktor baru, namun kami tidak tergesa-gesa mengingat kondisi yang masih labil. Sehingga kemungkinan kontraktor masuk tetap ada,” kata Aris dalam siaran virtual Public Ekspose, Rabu (14/10/2020).

Aris mengatakan, perusahaan terus berupaya mencari harga terbaik untuk kontrak kerja sama dengan kontaktor petambangan. Ini mengingat perusahaan pertambangan memiliki pengeluaran tertinggi yakni 70 persen yang berasal dari biaya penambangan.

“Jadi kalau kita mencanangkan cost efficiency, langkah terbaik dengan mengerjakan sendiri. Saat market sedang bagus atau naik, kita akan kembali kerja sama dengan kontraktor karena kapasitas alat kontraktor jauh lebih besar daripada bila kami mengerjakan sendiri,” jelas dia.

Adapun rencana perseroan pada tahun 2020 lainnya adalah mempertahankan volume produksi di angka 1,5 juta ton.

Baca juga: Terdampak Corona, Produksi dan Penjualan Batu Bara Adaro Turun

Perseroan juga berupaya menjaga bottom line dengan beberapa strategi, diantaranya melakukan diversifikasi supplier untuk mendapatkan harga terbaik, baik domestik dan ekspor. Selain itu, perseroan juga saat ini sedang menilik peluang pemanfaat EBT (Energy Baru Terbarukan), serta mengkaji untuk memanfaatkan solar panel di area pertambangan.

“Sampai pasar kembali stabil kami berusaha untuk menjaga bottom line dengan strategi saat ini. Mengenai diversifikasi pasar, kami mendiversifikasikan supply ke salah satu PLTU di Kalimantan Barat dan kami juga bekerja sama dengan luar negeri untuk mengembangkan pasar baru terutama untuk supply smelter di Sulawrsi, kami berharap bisa menambah customer lagi,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com