Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirAsia Dikabarkan Bakal Terima Suntikan Dana dari Pemerintah Malaysia

Kompas.com - 14/10/2020, 12:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia dikabarkan akan memberikan pinjaman senillai 1 miliar ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp 3,5 triliun (kurs Rp 3.500 per RM) kepada AirAsia Group.

Ini merupakan suntikan dana untuk membantu maskapai penerbangan tersebut bertahan di tengah tekanan pandemi Covid-19.

Pinjaman tersebut akan diberikan oleh sekelompok bank lokal di bawah skema pemerintah untuk membantu AirAsia. Pencairannya diharapkan dilakukan pada bulan depan.

Baca juga: Program Kartu Prakerja Dinilai Tepat Sasaran, Ini Penjelasannya

Sebesar 80 persen dari total pinjaman tersebut dijamin oleh Kementerian Keuangan Malaysia, menurut sumber di kementerian dan maskapai yang tahu rencana tersebut.

"1 miliar ringgit dianggap sangat penting bagi AirAsia, untuk digunakan sebagai pembayaran pinjaman jangka pendek dan mendanai modal kerja," ungkap salah satu sumber yang dekat dengan kementerian, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Jakarta, Rabu (14/10/2020).

Di sisi lain, Nikkei Asia juga menyebut AirAsia akan melakukan kembali pemutusan hubungan kerja (PHK) pada bulan depan. Informasi tersebut berasal dari sumber internal maskapai.

Seperti maskapai penerbangan di seluruh dunia, AirAsia turut menerima pukulan besar dari dampak buruk pandemi, yang membuat perjalanan udara anjlok.

Perusahaan maskapai penerbangan yang dipimpin CEO Tony Fernandes ini, telah memangkas lebih dari 10 persen tenaga kerjanya dan berencana untuk mengurangi armada pesawatnya guna menekan beban pengeluaran.

Baca juga: Saham Bank Permata Diawasi Bursa, Ada Apa ?

Dalam sebuah wawancara pada Juli 2020 lalu, Tony mengungkapkan bahwa AirAsia perlu mengumpulkan 2 miliar RM dalam enam bulan ke depan untuk bisa berada dalam posisi yang "sangat nyaman".

"Dengan 1 miliar ringgit, kami nyaman. Tapi jika kami dapat mengumpulkan 2 miliar ringgit, kami akan berada dalam posisi yang sangat nyaman,” kata Tony.

Sumber mengatakan, pemerintah Malaysia awalnya menawarkan pinjaman senilai 500 juta RM tetapi pada akhirnya memutuskan menyetujui permintaan senilai 1 miliar RM.

Kendati demikian Tony menolak untuk menanggapi kabar ini. Sementara pihak manajemen AirAsia mengatakan tak ada yang bisa diumumkan saat ini dan menolak berkomentar.

Di sisi lain, dalam sebuah pernyataan pada Selasa (13/10/2020) kemarin, pemerintah Malaysia mengatakan belum menyetujui pembiayaan atau jaminan pemerintah apa pun kepada maskapai penerbangan mana pun.

Baca juga: Tony Fernandes: Ini Tantangan, Kami Akan Bangkit Kembali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com