KOMPAS.com - Dewasa ini, menjadi seorang freelancer adalah sebuah pilihan kerja yang cukup populer. Selain tidak terikat dengan perusahaan, jam kerja pun bisa berjalan sefleksibel mungkin.
Namun, dengan jam kerja yang fleksibel, pendapatan pun bisa datang secara fleksibel. Bulan ini keuangan lancar, bulan depan bisa berbeda keadaannya. Sehingga, sudah tidak asing lagi bahwa ketidakpastian keuangan menjadi teman akrab para freelancer.
Oleh karena itu, penting rasanya freelancer memiliki keamanan keuangan dalam hidupnya, yaitu dana darurat. Hal ini berguna jika kita berada dalam keadaan tidak terduga. Financial planner Finansialku, Widya Yuliarti, S.ST., M.M., CFP® pun membenarkannya.
”Dana darurat dipakai ketika pendapatan kamu tidak bisa mencapai target bulanan, tiba-tiba kehilangan pendapatan, ada pengeluaran yang tidak terduga, atau ada anggota keluarga yang sakit atau butuh pinjaman mendadak,” jelasnya.
Baca juga: Simak, 7 Alasan Kamu Harus Punya Dana Darurat
Untuk lebih jelasnya, berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai dana darurat bagi freelancer.
1. Apa Itu dana darurat?
Secara sederhana, dana darurat adalah dana cadangan yang disimpan, dan hanya dipakai ketika ada pengeluaran yang tidak terduga dan tidak direncanakan sama sekali.
Pengeluaran ini tidak ada di rencana pengeluaran dan di tujuan keuangan kamu. Jadi, bukan berarti dana darurat sengaja dipakai untuk liburan atau membeli gadget keluaran terbaru, ya.
2. Berapa besar dana darurat yang disarankan?
Besaran dana darurat tergantung dari status dan pengeluaran bulanan kamu. Oleh karena itu, penting untuk kamu membuat pengeluaran bulanan, agar bisa memudahkan untuk menghitung dana darurat yang dibutuhkan.
Berikut besaran dana darurat yang berbeda status tiap individunya.
Selain dipengaruhi oleh status, jumlah pengeluaran bulanan kamu juga memengaruhi. Jika status kamu single dan pengeluaran setiap bulanannya adalah Rp 5 juta, maka dana darurat yang harus disiapkannya adalah Rp 30 juta.
Jika masih bingung dalam perhitungan besaran dana darurat, kamu bisa memakai aplikasi antara lain dari Finansialku. Pilih fitur Rencana Keuangan dan Dana Darurat, setelah itu kamu bisa melakukan perhitungan secara cepat.
Dapatkan aplikasi Finansialku, dengan download di Google Play Store atau Apple Apps Store. Gunakan kode promo “HEMATEUY” agar mendapatkan potongan 50 ribu untuk mengakses selama setahun.
Baca juga: Milenial Perlu Menabung Dana Darurat Sejak Dini, Mengapa?
3. Di mana penyimpanan dana darurat yang aman?
Kamu harus menyimpan dana darurat di instrumen investasi yang likuid, aman, dan mudah dijangkau.
Berikut pilihan instrumen investasi yang aman.
Baca juga: Dana Darurat Hanya Rp 5 Juta di Tengah Corona, Apa Cukup?
Kamu bisa mengalokasikan anggaran menabung dana darurat per bulan, minimal 10 persen, dan maksimal 20 persen dari pendapatan bulanan.
Ibaratkan dana darurat sebagai pahlawan penyelamat di keuangan kamu, maka jangan lupa, utamakan membuat kemanan keuangan terlebih dahulu. (Retna Gemilang)
Artikel ini merupakan kerja sama denga Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.