Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Transisi, CGV Putuskan Buka, Cinema XXI Pilih Tutup

Kompas.com - 15/10/2020, 10:08 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menetapkan bioskop sebagai salah satu sektor usaha yang bisa beroperasi pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Namun, tak semua bioskop memutuskan untuk buka.

Hal tersebut berdasarkan hasil pertemuan para pengusaha bioskop yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) pada Rabu (14/10/2020).

Ketua GPBSI Djonny Sjafruddin mengatakan, hanya satu perusahaan bioskop yang sudah memutuskan untuk buka meski dengan pembatasan 25 persen kapasitas penonton, yakni CGV.

Baca juga: Bioskop Buka Saat PSBB Transisi, Pengusaha Bakal Rekrut Pegawai yang Dirumahkan

Adapun yang lain, yakni Cinema XXI dan Flix Cinema, memilih untuk tetap tutup karena pembatasan kapasitas penonton dinilai tak masuk skala bisnis. Sementara itu, Cinepolis masih mempertimbangkan antara tutup dan buka.

"Ini merupakan grup-grup yang besar yang ada di Jakarta. Jadi putusannya ada perbedaan dan itu hal yang lumrah," ujar Djonny kepada Kompas.com, seperti dikutip pada Kamis (15/10/2020).

Ia menjelaskan, dengan keputusan beroperasi kembali, maka pihak CGV akan melalui proses penilaian (assessment) oleh Pemprov DKI Jakarta pada pekan depan, antara lain soal kesiapan protokol kesehatan. CGV bakal mengandalkan film-film asal Korea Selatan saat beroperasi nanti.

"Kalau lulus assessment itu, maka CGV akan buka," imbuh Djonny.

Di sisi lain, Cinema XXI dan Flix Cinema memang memutuskan untuk tetap tutup hingga Pemprov DKI Jakarta mengizinkan kapasitas penonton setidaknya sebesar 50 persen.

"Keduanya tetap tunggu sampai 50 persen kapasitasnya, kalau 25 persen enggak mau," tegasnya.

Terkait Cinepolis, perusahaan bioskop ini turut mengajukan proses assessment kepada Pemprov DKI Jakarta dan peninjauan dilakukan pada pekan ini. Kendati demikian, pihak manajemen belum memutuskan buka atau tidak jika lolos proses assessment.

"Cinepolis enggak tahu langsung buka atau tunggu 50 persen dulu, masih belum pasti," katanya.

Menurut Djonny, ketentuan kapasitas penonton hanya 25 persen turut membuat pemilik film baik nasional maupun luar negeri, khususnya Amerika, enggan memasarkan ke bioskop. Sebab, perhitungan skala bisnisnya dinilai merugikan.

Baca juga: Lama Tak Dibuka, Bagaimana Prospek Bisnis Bioskop?

Secara terpisah, Public Relations Manager CGV Indonesia Hariman Chalid mengatakan, pihaknya memang memutuskan untuk beroperasi kembali dan telah mengajukan izin ke Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.

"Pemprov menerima surat kami, dan kemudian akan berkunjung sekaligus meninjau kesiapan bioskop kami," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com.

Ia menjelaskan, dalam peninjauan tersebut, pihak Pemprov DKI Jakarta akan memberikan penilaian dan rekomendasi terkait perizinan untuk pembukaan bioskop CGV.

Jika diizinkan, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta akan menerbitkan surat keputusan (SK) khusus pembukaan kembali bioskop CGV.

"Jadi kami buka atau tidak, nanti tunggu assessment-nya dari Pemprov," kata Hariman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com