Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama-sama Penting, Ini Bedanya Dana Darurat dengan Tabungan

Kompas.com - 15/10/2020, 16:38 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana darurat dan tabungan adalah dua hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mempersiapkan keuangan dengan baik.

Dengan adanya dua hal ini, bisa membantu masyarakat untuk bisa bertahan hidup di keadaan apapun, tanpa harus dihantui rasa khawatir. Namun, masih banyak orang yang tak mengetahui perbedaan dua hal ini.

Perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie mengatakan, dana darurat dan tabungan sangatlah berbeda.

Baca juga: Pengeluaran Rp 5 Juta Per Bulan, Berapa Jumlah Dana Darurat yang Harus Disiapkan?

Dilihat dari target atau konsepnya, dana darurat akan dipakai khusus untuk situasi yang genting atau situasi yang benar-benar mendesak.

"Namanya juga dana darurat, kalau situasi genting atau ada musibah terjadi, kita tidak khawatir akan masalah keuangan kita. Karena kita sudah memiliki dana darurat,"ujarnya dalam virtual media briefing Tokopedia, Rabu (14/10/2020).

Menurut dia, besaran dana yang harus digelontorkan untuk dana darurat berbeda-beda. Sebab, sangat bergantung dengan jumlah pendapatan dan jumlah pengeluaran dalam sebulan.

Secara detail dia menjelaskan, apabila seseorang sudah berkeluarga dan memiliki jumlah pengeluaran dalam sebulannya sebesar Rp 5 juta per bulan, berarti dana darurat yang harus digelontorkan atau dipersiapkan adalah sebesar 12 kali dari pengeluaran rutin bulanannya.

Baca juga: Urgensi Dana Darurat bagi Freelancer

"Yang artinya apabila pengeluaran rutin kita itu sebanyak Rp 5 juta, maka dana darurat yang harus kita buat adalah sebanyak 12 kali dari Rp 5 juta tersebut atau sebesar Rp 60 juta. Itu cukup save lah, untuk anggaran rumah tangga,"ucapnya.

Sementara untuk milenial yang memiliki pendapatan yang masih kecil, harus menyisihkan gajinya paling tidak sebesar 10 persen dari pendapatannya.

Lalu, untuk tabungan sendiri, disebutkan Prita, memiliki target yang lebih jelas. Misalnya, ketika seseorang ingin membeli handphone atau membeli rumah, otomatis harus menabung terlebih dahulu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com