Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Berpeluang Melemah di Akhir Pekan, Ini Rekomendasi Sahamnya

Kompas.com - 16/10/2020, 07:30 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diperdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan akan melemah pada Jumat (16/10/2020).

Sebelumnya IHSG ditutup negatif dengan penurunan 1,37 persen pada level 5.105,15.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, peluang IHSG melemah terjadi karena investor berpeluang kembali melakukan aksi ambil untung alias profit taking.

Baca juga: Ditutup di Zona Merah, IHSG Anjlok 1,37 Persen

Selain itu, penurunan indeks juga terdorong oleh sentimen bursa saham AS yang yang kemarin ditutup negatif.

“Kalau kita lihat IHSG masih berpeluang turun ya, aksi profit taking menjadi hal yang utama menekan indeks. Yang kedua, Dow Jones kembali jatuh di bursa saham AS,” kata Hans kepada Kompas.com.

Hans mengatakan, melemahnya indeks Wall Street terjadi karena harapan akan paket stimulus yang bisa membantu perekonomian AS masih belum disepakati.

Kemudian, terjadi penurunan pada saham teknologi di AS sebagai akibat dari Uni Eropa yang mulai membatasi saham teknologi.

Baca juga: Pagi Ini IHSG Dibuka di Zona Merah

“Eropa khawatir akan lonjakan gelombang kedua Covid-19 sehingga kalau kita lihat Prancis mengumumkan keadaan darurat untuk kesehatan masyarakat dan Inggris hampir melakukan lockdown lagi,” jelas Hans.

Sementara itu, data tenaga kerja AS masih cukup bagus, yakni 898.000 atau lebih baik dari ekspektasi 380.000. Sentimen positif juga muncul dari laporan laba korporasi dan juga data manufaktur yang baik.

Hans memproyeksikan IHSG akan bergerak pada level support 5.064 sampai dengan 5.001 dan resistance pada level 5.150 sampai dengan 5.182.

Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini, antara lain sebagai berikut. 

1. Artha Sekuritas

  • PTBA rekomendasi buy 1.970 – 2.000, TP 2.070- 2.100, stop loss <1.950.
  • BBNI rekomendasi buy 4.580 – 4.640, TP 5.050 – 5.150, stop loss <4.900.
  • ACST rekomendasi buy 210 - 220, TP 230 – 240, stop loss <206.

2. Anugerah Mega Investama

  • BNLI rekomendasi buy back jika break di level 3.280, TP 2.550 – 2.000, area sos di level 3.210 sampai 2.660.
  • ERAA rekomendasi buy back jika break level 1.730, TP 1.570 – 1.530, area sos di level 1.690 – 1.630.
  • PGAS rekomendasi buy back jika break level 1.120, TP 980 - 960, area sos di level 1.090 – 1.030.

3. Panin Sekuritas

  • DOID rekomendasi buy on on support 234, TP 270, stop loss <226.
  • IRRA buy and hold >855, TP 1.000.
  • PGAS rekomendasi buy 1.010 – 1.035, TP 1.100 – 1.145, stop loss <980.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] KAI Diskon Tiket Kereta 25 Persen di Akhir Tahun | Garuda Indonesia Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

[POPULER MONEY] KAI Diskon Tiket Kereta 25 Persen di Akhir Tahun | Garuda Indonesia Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

Whats New
Cara Transfer GoPay ke OVO dan ShopeePay dengan Mudah

Cara Transfer GoPay ke OVO dan ShopeePay dengan Mudah

Spend Smart
Cara Transfer BCA ke BNI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BCA ke BNI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Simak Cara Beli Tiket Kereta Api Go Show di Loket Stasiun

Simak Cara Beli Tiket Kereta Api Go Show di Loket Stasiun

Spend Smart
Cara Transfer BCA ke ShopeePay dengan Mudah

Cara Transfer BCA ke ShopeePay dengan Mudah

Spend Smart
BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

Whats New
Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Work Smart
BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Whats New
Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Whats New
Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Whats New
Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Whats New
Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Smartpreneur
Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Whats New
Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com