Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Gerbong Kereta Api Asal Swiss Mau Bangun Kantor di Indonesia

Kompas.com - 17/10/2020, 07:00 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, produsen gerbong kereta api asal Swiss, Stadler Rail akan membuka kantor di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Erick saat menggelar konferensi pers virtual dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Jumat (16/10/2020).

“Untuk memastikan bagaimana kita bisa mensuplai bagaimana kita bisa membuat gerbong kereta api tingkat dunia, kelas dunia, dengan itu, Stadler juga akan memastikan membuat kantor pusat untuk regional Asia dan Ocenia di Indonesia,” ujar Erick.

Baca juga: 3 Tips Mengembangkan Usaha Saat Pandemi Covid-19

Selain akan membuat kantor, Stadler, kata Erick juga tengah membangun pabrik di Banyuwangi. Pabrik tersebut dibangun setelah adanya kerja sama antara PT KAI (KAI), INKA dan Stadler beberapa waktu lalu.

“Kemarin di Swiss, alhamdulillah juga kita bisa mengangkat PT KAI menjadi pemain regional. Kami bersepakat dengan Stadler bahwa dengan partnership group dengan PT Kereta Api Indonesia yang di bawahnya ada PT Kereta Api dan INKA, bersama-sama kami akan bangun pabrik dan pabrik sendiri juga akan selesai,” kata mantan bos Inter Milan itu.

Erick mengaku bangga banyak perusahaan pelat merah bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan global. Dengan begitu, maka kualitas BUMN diakui dunia.

“Karena ini kami sangat apresiasi kepercayaan internasional kepada kita dan kami memastikan bahwa akan banyak lagi perusahaan BUMN yang bisa berkualitas global maupun regional,” ungkap dia.

Baca juga: Pengusaha: Bisnis Mal Tidak Akan Pulih Sebelum Ada Vaksinasi

Sebelumnya, perusahaan patungan antara PT INKA (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan produsen kereta api Swiss Stadler Rail resmi dibentuk pada Sabtu (21/9/2019).

Setelah penandatanganan, tiga perusahaan ini selanjutnya akan membangun pabrik kereta api di Banyuwangi, Jawa Timur.

Penandatanganan dilakukan oleh Executive Chairman Stadler Rail Peter Spuhler dan Presiden Direktur PT INKA Budi Noviantoro dan disaksikan Duta Besar RI Muliaman D Hadad.

Baca juga: Pengusaha Mal: Ritel Online seperti Anak Emas, Offline Anak Tiri

Untuk tahap pertama, total nilai investasi akan mencapai 100 juta dollar AS untuk memproduksi 125 gerbong per tahun yang akan ditingkatkan menjadi 1.000 gerbang per tahun.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menjadi pembeli utama produksi perusahaan joint venture ini.

Pabrik akan dibangun di area seluas 83 Ha di Banyuwangi yang mempunyai pelabuhan laut sejauh 3 km dari lokasi pabrik. Pembangunan pabrik diperkirakan akan selesai pada 2020.

Baca juga: Ini Cara Tukar Sampah Jadi Tabungan Emas di Pegadaian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com