BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Shopee Pay

Kolaborasi dengan Platform Digital Jadi Kunci Steak 21 Bertahan Selama Pandemi

Kompas.com - 17/10/2020, 13:07 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Masa pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat berbagai bidang terdampak. Salah satunya food and beverage (F&B) yang mengalami penurunan omzet karena kehilangan pelanggan yang terbiasa makan di tempat.

Hal ini bukan tanpa sebab. Berdasarkan riset McKinsey & Company, 58 persen konsumen Indonesia memilih untuk mengurangi frekuensi makan di tempat selama pandemi.

Hasil survei juga menyebutkan bahwa ketika wabah Covid-19 ditanggulangi, 28 persen konsumen menyantakan tetap memilih mengurangi frekuensi makan di restoran atau kafe secara langsung.

Impitan akibat pandemi tidak hanya dirasakan oleh pengusaha kuliner berskala kecil, tetapi juga jaringan restoran yang memiliki gerai di pusat-pusat perbelanjaan.

Baca juga: Bantu Pebisnis Lokal Tetap Bertahan, ShopeePay Gelar ‘Di Rumah Aja Bareng ShopeePay’

Untuk merespons hal itu, penyedia pembayaran digital ShopeePay menggelar ShopeePay Talk sebagai wadah diskusi bersama para pelaku bisnis.

Pada episode pertama yang dilakukan pada Jumat, (16/20/2020), ShopeePay Talk mengundang restoran steak legendaris yang telah hadir sejak 1999, yakni Steak 21.

Di kesempatan itu, Steak 21 berbagi kiat-kiat menghadapi tantangan yang dihadapi di tengah pandemi.

“Pandemi menjadi tantangan terberat yang dihadapi restoran tersebut sejak didirikan pada 1999. Manajemen harus memutar otak dan kreatif menyiasati kondisi pandemi,” ujar Marketing Manager Steak 21 Lilis Musliawati.

Baca juga: Pertumbuhan Transaksi Offline ShopeePay Naik 6 Kali Lipat

Disebutkan oleh Lilis, demi meminimalisasi risiko penularan Covid-19, Steak 21 tidak dapat membuka gerainya untuk makan di tempat atau dine-in. Inilah yang menjadi tantangan.
Karenanya, manajemen mencoba mengubah pola layanan bagi pelanggannya.

“Salah satu inisiatif yang saat ini sangat membantu kami adalah dengan memanfaatkan layanan delivery online,” tambahnya.

Terbukti, layanan tersebut membawa dampak positif. Lilis bilang, langkah ini memudahkan dan menguntungkan bagi pelanggan. Bahkan, mempengaruhi peningkatan traffic di gerai-gerai Steak 21.

Atas keberhasilan itu, Lilis mengungkapkan, ada tiga poin utama yang patut diperhatikan para pelaku usaha dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19.

Baca juga: Permudah Masyarakat Berkurban di Tengah Pandemi, ShopeePay Gandeng 5 Laznas

Pertama, selalu berpikiran terbuka. Dalam menggeluti dunia usaha, tantangannya adalah terus beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat.

“Memiliki pikiran yang terbuka dan mindset untuk terus maju menjadi sangat penting. Dengan demikian, pengusaha dapat terus berinovasi dalam situasi yang sulit,” sambungnya.

Kedua, kolaborasi adalah kunci. Menurut Lilis, berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama platform digital, akan memberikan nilai tambah karena bisa melayani masyarakat dengan baik.

Di kesempatan yang sama, Lilis mencontohkan dampak positif Steak 21 saat berkolaborasi dengan platform layanan pembayaran digital ShopeePay.

Baca juga: Lebih Untung Belanja Online dengan Pembayaran Digital

Lewat kolaborasi tersebut, Steak 21 pun berpartisipasi dalam kampanye Di Rumah Aja Bareng ShopeePay.

“Kamu didukung penuh lewat promosi di aplikasi Shopee dan berbagai kanal komunikasi lainnya,” jelasnya lagi.

Terakhir, mengandalkan kualitas produk dan layanan. Menurut Lilis, selalu menyajikan produk yang berkualitas untuk pelanggan termasuk pelayanan yang memuaskan.

Oleh karena itu, pengusaha wajib menjaga kualitas produk agar bisa bertahan di masa pandemi.

Baca juga: Tiga Negara ASEAN Ini Potensial untuk Bisnis Pembayaran Digital

Kualitas produk, kata Lilis, juga berkaitan dengan kebersihan, baik pada produk maupun di gerai. Terlebih, di masa pandemi, pelanggan sangat memperhatikan aspek kebersihan dan kesehatan.

“Perhatikan juga protokol kesehatan dan di gerai agar tetap aman bagi para pelanggan dan karyawan,” ujarnya.

Dukungan ShopeePay

Perlu diketahui, seri diskusi virtual ShopeePay Talk merupakan bentuk dukungan ShopeePay kepada pelaku usaha di masa pandemi.

“ShopeePay Talk kami inisiasi untuk menjadi wadah bagi para pelaku bisnis untuk saling berbagi inspirasi dan informasi yang ringan, tetapi juga bermanfaat, terutama di masa-masa sulit ini,” kata Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Sari.

Baca juga: Pengusaha: Bisnis Mal Tidak Akan Pulih Sebelum Ada Vaksinasi

Melalui ShopeePay Talk, lanjut Eka, pelaku bisnis diharapkan dapat memperoleh informasi dan insight yang bermanfaat untuk pengembangan bisnisnya di tengah pandemi.

Dalam acara tersebut, ia juga mengatakan bahwa ShopeePay memiliki komitmen untuk berkembang terus bersama para merchant di berbagai bidang, seperti F&B, retail, dan online.

Salah satu komitmennya adalah dengan mengadakan kampanye Di Rumah Aja Bareng ShopeePay. Kampanye ini bertujuan menghubungkan pemilik usaha dengan pelanggan yang berada di rumah selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan.

Tidak hanya pembayaran digital, ShopeePay juga menyediakan teknologi dan platform yang memungkinkan pemesanan dari merchant favorit lewat tautan khusus.

Baca juga: Cara Restoran Berusaha Bertahan, Layanan Delivery sampai Jual Stok Bahan Makanan

Selain itu, ShopeePay juga mempromosikan merchant yang berpartisipasi lewat berbagai program menarik dan berbagai kanal komunikasi.


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com