JAKARTA, KOMPAS.com – Sepekan ke depan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan menguat terbatas.
Sebelumnya, IHSG ditutup di zona merah dengan penurunan 0,03 persen pada level 5.103,41.
Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan hadirnya beberapa sentimen mulai dari vaksin dan perkiraan kinerja emiten yang lebih baik di kuartal III 2020 membuat IHSG menguat terbatas sepekan ke depan.
Baca juga: Sepekan Ini, IHSG Menguat 0,98 Persen
“Kami perkirakan indeks akan menguat terbatas di pekan depan. Cenderung SOS bila IHSG menguat untuk bisa BOW kembali ketika IHSG koreksi,” kata Hans, melalui siaran pers, Minggu (18/10/2020).
Adapun beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG antara lain, perijinan vaksin Covid-19. Manajemen Pfizer Inc berencana mengajukan izin ke otoritas USA pada awal November.
Vaksin Pfizer merupakan hasil pengembangan perusahaan bersama mitranya di Jerman, BioNTech.
Perkembangan perijinan vaksin menjadi sentimen positif di akhir pekan bagi bursa Eropa dan Amerika di tengah naiknya kasus Covid-19. Saat ini pasar sudah memasukan optimisme vaksin akan segera ditemukan dan segera distribusikan.
Baca juga: Akhir Pekan, IHSG Turun 0,03 Persen
Di sisi lain, beberapa perusahaan menghentikan uji coba pengobatan antibodi Covid-19 tahap akhir.
Misalkan saja, Eli Lilly yang menghentikan uji coba karena alasan keamanan. Sebelumnya, Johnson & Johnson juga melakukan hal yang sama dengan alasan efek samping yang belum bisa dijelaskan secara medis.
“Hal ini membuat pasar berpikir proses pencarian obat dan vaksin Covid-19 tidak mudah dan masih butuh waktu lama,” jelas dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.