Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini 4 Langkah agar Bisnismu Tetap Untung di Masa Pandemi

Kompas.com - 19/10/2020, 09:09 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merosotnya ekonomi akibat pandemi Covid-19 membuat para pelaku usaha mencari cara untuk mempertahankan profitabilitas bisnis, utamanya dengan mengandalkan dukungan pemasaran dan strategi monetisasi.

Pemasaran semakin penting di masa pandemi Covid-19 agar bisnismu tetap mendapat keuntungan, atau setidaknya berjalan stabil.

Mengutip Entrepreneur, Senin (19/10/2020), setidaknya ada 4 langkah strategi agar bisnis tetap untung di masa pandemi Covid-19 ini.

Baca juga: Simak 4 Tips Keuangan Ini, Cocok untuk Hadapi Resesi

Keempat strategi itu terdiri dari pola pikir, pesan, pemasaran, dan monetisasi.

1. Pola pikir

Langkah pertama dari peta sukses strategi bisnis adalah menguasai pola pikirmu sebagai pemimpin bisnis. Di masa sulit seperti sekarang ini, kamu punya 2 pilihan antara pasrah dan membangun kesempatan.

Begitu banyak bisnis yang lahir di masa krisis dan menjadi sukses hingga sekarang, misalnya Microsoft yang dibangun di masa resesi embargo minyak pada tahun 1973. Uber dan Airbnb tercipta saat krisis keuangan tahun 2008.

Jika mereka saja bisa melakukannya, kamu juga bisa. Caranya adalah berkomitmen pada kerangka kerja bisnismu yang berpusat pada value. Intinya adalah, kamu harus tetap termotivasi terlepas dari apapun keadaan ekonominya.

Ketika kamu berinvestasi dalam pola pikir, kamu akan menjadi seorang pengusaha yang aktif dan bersemangat, berbagi, peduli, dan berani dengan cara yang benar-benar baru.

2. Pesan

Langkah kedua adalah mengirim pesan kepada calon konsumenmu. Selama masa-masa sulit ini, konsumenmu membutuhkan dukungan. Jadi, pastikan untuk membuat pesan kreatif yang menampilkan merekmu. Sebab di masa kemerosotan ekonomi, banyak bisnis yang berhasil memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara ini.

Jika kamu dapat secara konsisten menyusun pesan yang berempati dan efektif, kamu akan merasa lebih percaya diri dalam pemasaran dan konsumenmu akan lebih memahami mengapa mereka membutuhkanmu.

Baca juga: Mengenal Resesi untuk Pemula

3. Pemasaran

Langkah ketiga adalah pemasaran. Percaya atau tidak, di kondisi ekonomi yang bagaimanapun, pemasaran selalu penting.

Selama pandemi, semua bisnis ditantang untuk memulai atau membangun bisnisnya di ruang digital. Bahkan jika kamu memiliki bisnis ritel secara fisik, kamu ditantang untuk menjualnya secara online.

Platform digital ini jangan disia-siakan. Pasarkan penawaran barumu melalui online. Jangan batasi proses kreatifmu hanya pada satu ide, tetapi pikirkan beberapa penawaran dan uji beta ide tersebut pada calon konsumen. Kemudian, skalakan mana yang memiliki potensi penghasilan tertinggi.

Baca juga: 4 Tips Berinvestasi untuk Milenial

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com