Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang RI Melonjak, Rupiah Sore Ini Ditutup Melemah Tipis

Kompas.com - 19/10/2020, 16:35 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot melemah tipis pada Senin (19/10/2020).

Mengutip data Bloomberg rupiah sore ini ditutup melemah 10 poin (0,07 persen) di level Rp 14.708 per dollar AS, dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.698 per dollar AS.

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah terjadi karena respon negatif terhadap peringkat utang yang disampaikan oleh Bank Dunia beberapa waktu lalu akibat gelontoran stimulus akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Lonjakan Utang Luar Negeri RI di 2 Periode Jokowi

Peningkatan utang tidak terjadi pada Indonesia saja, namun banyak negara lainnya juga mengalami hal yang sama. Peningkatan jumlah utang mau tidak mau akan terjadi karena tingginya kebutuhan stimulus fiskal untuk menopang penurunan ekonomi alias countercyclical.

“Akibat kondisi ini, diperkirakan ratio utang Indonesia akan mencapai 38,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2020 dan tembus 41,8 persen dari PDB pada 2021. Jumlahnya meningkat dibanding 2019 yang masih 30,5 persen terhadap PDB,” kata Ibrahim.

Kendati demikian, rasio utang ini masih lebih rendah dari negara-negara lain di dunia. Di kawasan Asia Tenggara misalnya, rasio utang Filipina sebesar 37 persen diperkirakan bakal naik menjadi 48,9 persen terhadap PDB pada tahun ini.

Di sisi lain, Eropa harus segera mendistribusikan dana pemulihan 750 miliar euro untuk ekonomi yang dilanda pandemi yang masih diperdebatkan.

Sementara itu, rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) China naik 4,9 persen pada kuartal III tahun 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dari perkiraan ekonom, namun lebih tinggi dari kuartal II dengan pertumbuhan 3,2 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com