Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pandemi, Bagaimana Prospek Pembiayaan Modal Kerja untuk Industri Konstruksi?

Kompas.com - 19/10/2020, 18:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

 

Adapun Sekretaris Jenderal Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Andi Rukman menuturkan, ada tiga aspek dalam pelaku usaha konstruksi, yaitu peluang proyek, perizinan dan modal kerja.

Ketiga hal tersebut yang perlu dilihat oleh pemerintah agar pelaku usaha nasional dapat berdaya saing di era persaingan terbuka dan globalisasi.

Dari sisi pelaku usaha di setiap lini sektor konstruksi hingga ke rantai pasok, kondisi pandemi sejak awal maret lalu sangat tidak menguntungkan dan perlu langkah cermat agar dapat melalui krisis ini dengan baik.

Baca juga: Optimisme Sektor Pembiayaan dan Konstruksi di Tengah Pandemi

Para lelaku usaha membutuhkan kesempatan dan dukungan dari pemerintah agar dapat bounce-back pada kuartal IV 2020 dan sepanjang tahun 2021.

Adpaun anggaran infrastruktur pemerintah pada tahun 2021 adalah sebesar Rp 400 triliun. Menurut Andi, perlu roadmap yang jelas terhadap pengalokasi dana tersebut, khususnyapengalokasian bagi pelaku usaha nasioan dan rantai pasok nasional yang akan dapat terus berkonstribusi bagi pembangunan infrastruktur nasional.

Andi mencontohkan, pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) haruslah mengutamakan pelaku usaha nasional serta menggunakan produk atau bahan meteria seperti baja, semen, batu nasional.

Tujuannya agar rantai pasok nasional dapat berdaya saing menghadapi material-materil dari luar negeri yang selalu ini sulit bersaing.

Baca juga: Dampak Corona, Pengusaha Konstruksi Keluhkan Keterlambatan Pengerjaan Proyek

Selain itu, dalam proses tender harus ada standar minimum harga yang akan ditawarkan. Dengan begitu, pelaku usaha tetap untung dan kualitas proyek yang dilaksanakan tetap berkualitas.

"Pemerintah dan BUMN tidak boleh lagi menawar 80 persen dan hanya fokus yang memberikan proyek kepada pelaku usaha yang memberikan penawaran yang lebih rendah karena indikator kesuksesan tidak hanya dari penawaran proposal melainkan kesuksesan proyek dan kualitas jangka panjang," sebut Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com