"Industri nasional mempekerjakan banyak karyawan, perlu proteksi terhadap serangan impor dari barang-barang luar negeri yang di negaranya juga sedang over supply," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Ajib Hamdani menilai, kinerja mencolok ditunjukkan oleh Kementerian Keuangan.
Kebijakan fiskal yang bisa mendorong percepatan ekonomi, termasuk realokasi dan refocusing APBN menjadi andalan mengapa nilai Kemenkeu positif. Namun Ajib menggarisbawahi tentunya perlu ditopang kinerjanya oleh kementerian teknis lainnya.
"Bank Indonesia juga harus lebih agresif dalam membuat regulasi dan insentif yang memperbanyak likuiditas di masyarakat," jelas Ajib.
Baca juga: Lonjakan Utang Luar Negeri RI di 2 Periode Jokowi
Ajib pun menilai, Kementerian Koperasi dan UKM di bawah Teten Masduki perlu lebih mengoptimalkan fungsinya. Hal itu lantaran lebih dari 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia ditopang oleh sektor UMKM.
"Kementerian harus bisa mengukur efektivitas programnya, misalnya Banpres, apakah benar sudah tersalur ke 9,1 juta usaha mikro, dan berapa daya ungkit ekonomi yang terjadi setelah dana ter-deliver dengan benar. Bahkan beberapa dana BLU di kementerian-kementerian tidak tersalurkan dengan cepat dan tepat, termasuk di KKP, KemenkopUKM dan PUPR," terang Ajib.
Ajib menekankan jika ingin ekonomi Indonesia rebound dengan cepat maka seluruh jajaran kementerian harus bisa menterjemahkan dengan cepat dan tepat arahan Presiden. (Ratih Waseso)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Setahun Jokowi-Ma'ruf Amin, ini menteri-menteri paling mencolok pilihan pengusaha
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.