BEIJING, KOMPAS.com - Perekonomian China kembali melaju pada periode Juli - September 2020. Pada kuartal III-2020, produk domestik bruto (PDB) China tumbuh 4,9 persen year on year.
Dengan angka tersebut, Negeri Tirai Bambu itu berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut.
Padahal, pada saat bersamaan banyak negara tengah memasuki jurang resesi akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Ekonomi China Tumbuh 4,9 Persen pada Kuartal III-2020
Meskipun realisasi pertumbuhan ekonomi China lebih lambat dari proyeksi pasar, namun pertumbuhan tersebut sudah menunjukan adanya penguatan dalam sistem perekonomian-nya.
"Perekonomian China terus menunjukan pemulihan yang cepat sejak kuartal II-2020, dengan perekonomian yang lebih kuat dan tidak terlalu bergantung terhadap stimulus," ujar Ekonom Capital Economics, Evans-Pritchard, dikutip dari CNN, Selasa (20/10/2020).
Pertumbuhan ekonomi di bawah 5 persen biasanya akan menimbulkan kekhwatiran di negara dengan perekonomian terbesar kedua itu.
Kendati demikian, melihat masih belum stabilnya perekonomian di banyak negara akibat Covid-19, realisasi pertumbuhan China dinilai masih cukup baik.
Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan, pada tahun ini perekonomian China masih akan tumbuh 1,8 persen. Angka tersebut jauh lebih baik ketimbang AS yang diyakini perekonomiannya terkontraksi 5,8 persen dan 19 negara dengan mata uang euro akan tumbuh negatif 8,3 persen.
Langkah Beijing untuk meredam penyebaran Covid-19 pada akhir 2019 sempat mendapat kritik dari banyak orang.
Namun, pemerintahan Xi Jinping tetap memperketat penerapan lockdown hingga tracking sampel penyebaran Covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.