Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/10/2020, 09:40 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini berada di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (20/10/2020). Berbeda dengan rupiah yang dibuka menguat di pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 5.109,57 atau turun 16,76 poin (0,33 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.126,33.

Sebanyak 86 saham melaju di zona hijau dan 136 saham di zona merah. Sedangkan 158 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 777,4 miliar dengan volume 1,02 miliar saham.

Sementara bursa saham Asia mayoritas bergerak di zona merah. Seperti Indeks Nikkei yan gturun 0,29 persen, indeks Komposit Shanghai melemah 0,35 persen, dan indeks Strait Times terkoreksi 0,48 persen. Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,16 persen.

Baca juga: Faktor AS dan Covid Jadi Penghambat IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, hari ini IHSG berpeluang melemah, terdorong sentimen negatif dari ekternal. Salah satunya adalah kesepakatan stimulus yang hingga kini masih belum disepakati.

“Kelihatannya indeks bisa berbalik melemah, karena optimisme pasar mulai pudar terkait rencana paket stimulus fiskal AS. Ketua DPR AS memberikan waktu 2 hari kepada Gedung Putih untuk mencapai kesepakatan, namun karena waktu cukup singkat, maka kesepakatan kemungkinan sulit dicapai,” kata Hans kepada Kompas.com.

Indeks saham AS pagi tadi ditutup negatif.  Indeks komposit Nasdaq melemah 1,65 persen, indeks S&P 500 turun 1,63 persen, dan indeks Dow Jones berkurang 1,43 persen.

Adapun rupiah pagi ini fluktuatif. Setelah dibuka menguat di level 14.673, beberapa saat kemudian mata uang garuda tergelincir ke atas level 14.700.

Melansir Bloomberg, pukul 09.28 WIB rupiah berada pada level Rp 14.717 per dollar AS, melemah 0,06 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.708 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, ketidakpastian stimulus AS masih membayangi pergerakan aset berisiko pagi ini. Meski ada kemajuan pembicaraan tapi pasar terlihat tidak mau terburu-buru masuk ke aset berisiko.

Pembicaraan stimulus antara Partai Demokrat dan Republik rencananya akan berlanjut hari ini, untuk mengejar batas waktu rilis sebelum pemilu AS, 3 November 2020 mendatang. Jika stimulus fiskal disetujui, maka bisa membantu pemulihan ekonomi AS di tengah pandemi, sekaligus memberikan sentimen positif ke aset berisiko, termasuk rupiah.

“Pergerakan rupiah mungkin mendatar cenderung melemah akibat sentimen tersebut. Pasar juga mengamati rencana aksi demo yang akan berlangsung hari ini,” kata Ariston.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.650 per dollar AS sampai dengan Rp 14.750 per dollar AS.

Baca juga: Utang RI Melonjak, Rupiah Sore Ini Ditutup Melemah Tipis

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com