Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rencana Kemenhub Bantu Distribusi Logistik Kawasan Lumbung Pangan Nasional

Kompas.com - 20/10/2020, 12:59 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku siap mendukung kelancaran distribusi logistik untuk Kawasan Lumbung Pangan Nasional atau Food Estate di wilayah Kalimantan Tengah.

Dukungan tersebut akan dilakukan dalam sektor transportasi udara, laut, maupun penyeberangan.

"Saya berharap dapat tercipta integrasi yang baik dengan simpul-simpul produksi pertanian seperti di Kawasan Lumbung Pangan Nasional di Kalimantan Tengah ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (20/10/2020).

Budi pun membeberkan, dukungan distribusi logistik dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diantaranya yaitu meningkatkan efisiensi biaya logistik dengan membangun dan mengelola kinerja pelabuhan, pengembangan pelabuhan terpadu yang terintegrasi dengan kawasan industri, memberikan subsidi muatan kepada pengangkut logistik bahan pangan.

Baca juga: Indika Energy Terbitkan Surat Utang Rp 6,61 Triliun, Buat Apa?

Kemudian, Kemenhub juga akan membuka 28 rute jembatan udara untuk menjamin rantai pasok barang kebutuhan pokok dan barang penting, mendukung jaringan transportasi terhadap simpul Sub Terminal Agribisnis (STA) ke lokasi tujuan pemasaran, dan memberikan insentif pajak usaha jasa angkutan barang yang terdampak pandemi Covid-19.

Pada sektor transportasi udara, selain membuka 28 rute jembatan udara guna mendukung kelancaran distribusi logistik bahan pangan, Kemenhub juga melakukan pengembangan 2 bandar udara, yaitu Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya serta Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Kalimantan Tengah untuk mendukung food estate yang terletak di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Palang Pisau.

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu pun menjelaskan, food estate berjarak sekitar 90 km dari Bandara Tjilik Riwut atau ditempuh sekitar 2 jam melalui transportasi darat, serta berjarak sekitar 130 km dari Bandara Syamsudin Noor atau sekitar 3 jam melalui transportasi darat.

"Angkutan logistik dari Bandara Tjilik Riwut dan Syamsudin Noor akan terhubung dengan kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makassar dan akan terhubung juga dengan 135 kota di seluruh Indonesia," tuturnya.

Baca juga: Wamen BUMN Ungkap “Penyakit” Lama yang Menggerogoti Garuda Indonesia

Sementara itu, pada moda angkutan penyeberangan sungai dilakukan pengembangan pelabuhan terpadu yang terintegrasi dengan kawasan industri. Kemenhub akan menyiapkan Pelabuhan Penyeberangan Bahaur dan Pelabuhan Pulang Pisau sebagai pelabuhan pengumpul, serta sejumlah dermaga untuk mempermudah distribusi logistik pangan dari kawasan food estate Kalimantan Tengah.

Sebagai informasi, food estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan di suatu kawasan yang tengah dibangun Pemerintah.

Food estate akan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024 yang digarapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Secara keseluruhan, terdapat kurang lebih 165.000 hektar lahan potensial di Kalimantan Tengah yang diperuntukkan bagi pengembangan kawasan lumbung pangan nasional tersebut. Lahan tersebut akan ditanami dengan berbagai komoditi seperti padi, kelapa, bawang merah, serta peternakan seperti ikan dan itik.

Baca juga: BI-OJK Sepakati Aturan Terkait Pinjaman Likuiditas untuk Perbankan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com