Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Orang Kaya Beli Perhiasan di Tengah Pandemi, Penjualan Cincin Berlian AS Melonjak

Kompas.com - 20/10/2020, 14:46 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Penjualan perhiasan, seperti cincin berlian dan kalung emas meningkat lantaran banyak orang kaya yang membelanjakan uangnya untuk barang tersebut di tengah pandemi.

Dikutip dari CNN, Selasa (20/10/2020) pendiri Edahn Golan Diamond Research and Data Edahn Golan menjelaskan, konsumsi perhiasan di Amerika Serikat telah membaik selama beberapa bulan pertama pandemi, dan kembali meningkat begitu memasuki musim panas.

Penjualan perhiasan meningkat sekitar 10 persen menjadi 5,25 miliar dollar AS pada Agustus jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Kemendag: Di Tengah Covid-19, Ekspor Perhiasan RI Meningkat

Signet Jewelers, yang memiliki dan mengoperasikan perusahaan ritel perhiasan Kay Jewelers and Zales menyatakan, penjualan perhiasan perusahaan per Agustus tumbuh 10,9 persen dibanding tahun lalu.

Di sisi lain, Tiffany, peritel perhiasan yang terdampak pandemi lantaran kunjungan turis yang merosot menyatakan, penjualan di AS per Agustus dan September memang lebih rendah namun pada level yang lebih baik di banding periode Mei.

Perusahaan yang saat ini terlibat dalam pertarungan pengadilan tingkat tinggi dengan konglomerat merek mewah Prancis LVMH (LVMHF) mengenai perjanjian merger itu juga menyebut kinerja yang kuat dari salah satu produk baru mereka, yakni T1.

Peningkatan penjualan untuk perusahaan perhiasan muncul seiring dengan kian lemahnya tenaga perekonomian AS setelah sempat rebound pada musim panas.

Beberapa ekonom berpendapat pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam akan berbentuk huruf K, di mana orang-orang yang terkaya akan lebih mudah bangkit sementara hal yang sama tak berlaku untuk kelas menengah ke bawah.

Baca juga: Juli 2020, Ekspor Perhiasan RI ke Jepang hingga Swiss Melonjak

Ekonom Deloitte Daniel Bachman menyatakan, pandemi telah memukul cukup keras pasar tenaga kerja AS.

"Kelas paling bawah terpukul cukup keras, dan mereka tentu tidak memberi perhiasan," jelas dia.

"Sementara kelas atas masih mampu hidup dengan pendapatan yang tak mereka belanjakan serta jumlah tabungan pun saat ini cukup tinggi," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+