JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana membentuk perusahaan asuransi bernama IFG Life. Perusahaan tersebut disiapkan untuk menyelamatkan polis nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Lantas, bagaimana sebenarnya model bisnis perusahaan yang akan tergabung dalam holding BUMN asuransi dan penjaminan ini?
Direktur Bisnis Indonesia FInancial Group (IFG) Pantro Pander Sitongan menjelaskan, IFG Life tidak akan menawarkan produk-produk asuransi yang ramai di pasaran, yakni yang bersifat unit linked atau endowment.
Baca juga: Lawan Dominasi Asuransi Asing, Holding BUMN Asuransi Resmi Dibentuk
IFG Life dipastikan akan menawarkan produk asuransi bersifat proteksi, yang dinilai sebagai dasar dari asuransi itu sendiri.
Menurutnya, dengan merebaknya Covid-19, kesehatan menjadi lebih diperhatikan oleh banyak masyarakat. Oleh karenanya, asuransi proteksi disebut dapat memfasilitasi fenomena tersebut.
“Kami akan membangun suatu platform asuransi kesehatan yang benar-benar beda, base in class. dan benar-benar memberikan perlindungan yg affordable untuk masyarakat,” kata Pantro dalam konferensi pers virtual, Selasa (20/10/2020).
Adapun target awal yang diincar oleh IFG Life ialah ekosistem BUMN, terdiri dari karyawan dan pelanggan perusahaan-perusahaan pelat merah.
“Kami akan mulai di BUMN sebelum masuk ke market base,” ujar Pantro.
Selain itu, IFG juga sudah menyiapkan 1.100 agen yang akan membantu penjualan produk asuransi secara konvensional.
Adapun produk-produk yang akan ditawarkan oleh IFG Life ialah, asuransi jiwa berbasis proteksi, berbasis kelas, dan juga dana pensiun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.