Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Model Bisnis IFG Life, Perusahaan Asuransi Penyelamat Jiwasraya

Kompas.com - 20/10/2020, 15:08 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana membentuk perusahaan asuransi bernama IFG Life. Perusahaan tersebut disiapkan untuk menyelamatkan polis nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Lantas, bagaimana sebenarnya model bisnis perusahaan yang akan tergabung dalam holding BUMN asuransi dan penjaminan ini?

Direktur Bisnis Indonesia FInancial Group (IFG) Pantro Pander Sitongan menjelaskan, IFG Life tidak akan menawarkan produk-produk asuransi yang ramai di pasaran, yakni yang bersifat unit linked atau endowment.

Baca juga: Lawan Dominasi Asuransi Asing, Holding BUMN Asuransi Resmi Dibentuk

IFG Life dipastikan akan menawarkan produk asuransi bersifat proteksi, yang dinilai sebagai dasar dari asuransi itu sendiri.

Menurutnya, dengan merebaknya Covid-19, kesehatan menjadi lebih diperhatikan oleh banyak masyarakat. Oleh karenanya, asuransi proteksi disebut dapat memfasilitasi fenomena tersebut.

“Kami akan membangun suatu platform asuransi kesehatan yang benar-benar beda, base in class. dan benar-benar memberikan perlindungan yg affordable untuk masyarakat,” kata Pantro dalam konferensi pers virtual, Selasa (20/10/2020).

Adapun target awal yang diincar oleh IFG Life ialah ekosistem BUMN, terdiri dari karyawan dan pelanggan perusahaan-perusahaan pelat merah.

“Kami akan mulai di BUMN sebelum masuk ke market base,” ujar Pantro.

Selain itu, IFG juga sudah menyiapkan 1.100 agen yang akan membantu penjualan produk asuransi secara konvensional.

Adapun produk-produk yang akan ditawarkan oleh IFG Life ialah, asuransi jiwa berbasis proteksi, berbasis kelas, dan juga dana pensiun.

“Bagian dari pembenahan asuransi kami juga akan memperkenalkan DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan), ke seluruh dana pensiun,” kata Pantro.

Baca juga: Jadi Holding BUMN Asuransi, IFG Kelola Aset Rp 72,5 Triliun

Selain ekosistem BUMN, IFG Life juga dipastikan akan mengelola liabilitas polis nasabah Jiwasraya yang telah direstrukturisasi.

Natinya IFG Life tidak akan mengelola produk Jiwasraya dengan imbal hasil yang pasti atau guaranteed return.

“Yang saat ini ada di Jiwasraya tidak ada lagi di IFG Life,” katanya.

Dengan demikian, Pantro meyakini, ke depannya perusahaan yang rencananya akan beroperasi tahun ini itu dapat melaksanakan fungsinya dengan baik dan terpercaya.

“Dan pemegang polis merasa aman, bahwa sesudah menjadi bagian dari IFG Life, semua kewajiban akan bisa dipenuhi,” ucapnya.

Sebagai informasi, IFG akan memperoleh bail-in dana Rp 22 triliun untuk membentuk IFG Life, yang akan turun dalam dua tahun, yakni Rp10 triliun pada 2021 dan Rp12 trilun pada 2022.

Pembentukan perusahaan itu masih menunggu terbitnya izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com