Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Khawatir Libur Panjang Picu Gelombang Kedua Covid-19

Kompas.com - 21/10/2020, 20:33 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku khawatir adanya libur panjang pada pekan depan bisa memicu terjadinya gelombang kedua Covid-19 di Indonesia.

"Amerika dan Eropa ada second wave, ini perlu kita hati-hati. Makanya ada libur panjang minggu depan, saya terus terang saja sangat khawatir," ucap dia saat menjadi pembicara utama dalam acara Outlook 2021: The Year of Opportunity yang digelar secara virtual, Rabu (21/10/2020).

Oleh karena itu dia meminta protokol kesehatan benar-benar diterapkan. "Saya sampaikan ke teman-teman menteri mengingatkan agar terus menerapkan protokol kesehatan," tambah dia.

Baca juga: Luhut Bantah UU Cipta Kerja Dibahas Kejar Tayang dan Tertutup

Padahal menurut Luhut, berdasarkan laporan yang masuk ke dirinya, kasus kematian akibat Covid-19 dalam 4 minggu terakhir di 8 provinsi terus turun. Kedelapan provinsi tersebut antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, dan Papua.

"Penambahan kasus kematian mingguan di delapan provinsi yang ditugaskan ke saya itu menurun. Penambahan kasus kematian juga di DKI sebagai model juga menurun. Jadi per minggu, jumlahnya ini sekarang kalau Anda lihat angka itu sudah double digit. Jadi kita berharap kalau bisa single digit," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Luhut menyampaikan kepada para pengusaha terkait strategi dalam menangani covid-19.

"Yang pertama, kami menemukan bahwa kita harus menangani ini dulu yaitu bagaimana dari kampanye protokol kesehatan secara sistematis di masyarakat dan melibatkan berbagai stakeholder dan sekarang berjalan dengan operasi yustisi," katanya.

"Ini juga saya kira dalam penegakan protokol kesehatan juga mulai kelihatan buahnya. Tapi secara bersamaan dengan itu kita juga melakukan testing dan tracing supaya kita tak bisa memilah-milahkan yang sehat," sambung Luhut.

Strategi kedua lanjut dia, menyiapkan fasilitas karantina terpusat untuk pasien asimtomatik dan ringan sehingga kapasitas rumah sakit tidak penuh dan mencegah penularan dalam keluarga.

"Karena kita juga tidak ingin klaster keluarga jadi masalah. Setiap kota yang memiliki jumlah kasus tinggi itu kita dorong untuk membuat fasilitas karantina," katanya.

Strategi terakhir, yaitu manajemen perawatan pasien Covid-19. "Supaya yang sedang berat critical orang tuh berhenti di ringan saja. Ringan selesai. Karena rata-rata ringan itu hampir seratus persen sembuh. Itu pengalaman kita sekarang. Itu yang sekarang kita taruh di Wisma Atlet. Sekarang itu seluruh 450 rumah sakit rujukan sudah punya obat standar," kata Luhut.

Baca juga: Paparkan UU Cipta Kerja, Luhut Ajak Investor Jerman Investasi di Indonesia

Sebelumnya Pemerintah memutuskan untuk tidak membatalkan penetapan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 dan 30 Oktober.

Hal itu diputuskan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/10/2020).

Adapun Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada 29 Oktober. Sementara tanggal 31 Oktober dan 1 November merupakan hari Sabtu dan Minggu.

Dengan keputusan ini, akan ada libur panjang akhir pekan selama lima hari, yakni pada 28 Oktober sampai 1 November.

Baca juga: Saran Luhut soal Omnibus Law: Dibaca Dulu, Baru Komentar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com