Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pemerintah Indonesia dan Swiss Jalin Kerja Sama Ketenagakerjaan

Kompas.com - 21/10/2020, 21:18 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), menjalin kerja sama dengan Swiss dalam bidang perburuhan dan ketenagakerjaan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemnaker Anwar Sanusi mengatakan, kerja sama tersebut bertujuan untuk mendukung pencapaian kerja sama Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE- CEPA).

“Pandemi Covid-19 memengaruhi perekonomian, tapi dengan kerja sama ini, kami yakin akan survive dan menuju pemulihan ekonomi prospektif,” kata Anwar, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Hal tersebut dikatakan Anwar, saat menyampaikan sambutan pada penutupan 1st Joint Working Group (JWG) RI-Swiss yang dilakukan secara virtual, di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Selain Norwegia, Indonesia Buka Peluang Kerja Sama dengan Anggota EFTA

Sebagai informasi, 1st Joint Working Group RI-Swiss merupakan komitmen kedua negara untuk menindaklanjuti memorandum of understanding (MoU) yang telah ditandatangani di Jenewa, Swiss, Senin (10/6/2019).

“Peserta pertemuan teknis ini terdiri dari unsur tripartit, pemerintah, serta serikat pekerja atau buruh dan pelaku industri Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo),” kata Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kemnaker Indah Anggoro Putri.

Menurut Anwar, JWG tahun ini sangat penting karena hampir seluruh negara di dunia menghadapi hal yang belum pernah terjadi, seperti terganggunya perdagangan, investasi, pariwisata, kegiatan usaha dan sektor ketenagakerjaan, serta layanan kesehatan

“JWG juga berguna untuk meningkatkan hubungan ekonomi, khususnya terkait ketenagakerjaan dan kerja sama,” kata Anwar.

Baca juga: Kemnaker Skors Dua Penyalur Pekerja Migran yang Lakukan Pelanggaran

Atas kerja sama tersebut, Anwar pun menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Swiss.

Dia yakin, kolaborasi ini akan meningkatkan pekerjaan yang layak, kondisi ketenagakerjaan, produktivitas, standar hidup kedua negara, serta mempromosikan pekerjaan yang lebih baik.

“Saya harap JWG ini menjadi platform bilateral strategis untuk Indonesia dan Swiss,” kata Anwar.

Kemudian, Anwar juga menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya atas dukungan dan kerja sama Pemerintah Swiss melalui International Labour Organization (ILO) dalam proyek Better Work dan Sustaining Competitive and Responsible Enterprises (Score) di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia berharap kolaborasi ini dapat berlanjut di masa depan, dengan pendekatan baru dalam digitalisasi dan future of work,” kata Anwar.

Baca juga: Ini Alasan Kemnaker Tambah Komponen KHL Pekerja

Senada dengan Anwar, Indah juga mengatakan hal serupa. Dia pun berharap agar output-nya sustainable atau berkesinambungan sehingga bermanfaat bagi pengusaha dan pekerja di era new normal.

Sementara itu, mengenai kerja sama Indonesia-EFTA IE-CEPA, Indah mengatakan, hingga saat ini masih dalam proses notifikasi di Parlemen Swiss.

Pasalnya, di dalamnya concern mengenai keseriusan design work kelapa sawit Indonesia. Pihak Swiss pun berharap, setelah ada re-intraforce, Indonesia akan menyosialisasikan kepada Apindo dan Labour Union.

“Indonesia tetap mengusulkan mutual recognition arrangements (MRA) masuk dalam koridor IE-CEPA. Kiranya, Swiss bisa mengakui skill workers Indonesia di Eropa dengan masuk dalam standar salary Internasional,” kata Indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com