Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: 75 Persen Masyarakat Yakin Ekonomi Membaik 6 Bulan ke Depan

Kompas.com - 22/10/2020, 15:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keyakinan masyarakat Indonesia tentang perbaikan ekonomi dalam enam bulan ke depan merupakan yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya. Ini berdasarkan survei yang dilakukan perusahaan riset Ipsos.

Dalam survei itu ditemukan, sebanyak 75 persen masyarakat Indonesia optimistis adanya perbaikan ekonomi dalam enam bulan ke depan. Di bawahnya menyusul Vietnam yakni 54 persen dan Filipina 50 persen.

Adapun mayoritas masyarakat Singapura justru merasa pesimis dan hanya 28 persen yang berharap perekonomian dalam negeri mereka akan meningkat.

Baca juga: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Tahun Depan Tumbuh 5 Persen

Managing Director Ipsos di Indonesia, Soeprapto Tan menyatakan, melihat perkembangan hasil survei gelombang kedua yang dilakukan pihaknya untuk kawasan Asia Tenggara, mayoritas masyarakat Indonesia masih memiliki optimis yang tinggi akan adanya perbaikan ekonomi domestik di Indonesia secara keseluruhan.

Terlebih jika dibandingkan dengan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

"Perlu kami tekankan bahwa ketika survei gelombang kedua ini dilakukan, DKI Jakarta sebagai Ibu Kota dan pusat mayoritas aktivitas bisnis, sedang dalam status penerapan PSBB ketat kedua," kata Soeprapto dalam keterangan tertulis, Kamis (22/10/2020).

Ia menjelaskan, bila dilihat dari hasil survei yang ada, penerapan PSBB ini tidak berpengaruh secara signifikan pada optimisme masyarakat terhadap situasi kondisi ekonomi di Indonesia.

Baca juga: Ekonomi RI Bisa Pulih Cepat Dibandingkan Singapura dan AS, Mengapa?

"Kita berharap optimisme ini bisa menjadi momentum dan referensi untuk pemerintah pusat maupun provinsi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2020, tentunya dengan berbagai stimulus ekonomi yang sedang ataupun akan dijalankan sebagai upaya pemerintah terlepas dari ancaman resesi," tuturnya.

Dalam hasil survei gelombang kedua ini, dalam enam bulan ke depan, 60 persen masyarakat Indonesia berpendapat pemerintah harus tetap fokus dalam penanggulangan dan penyebaran Covid-19.

Adapun 16 persen dari mereka berpendapat lebih penting pemerintah untuk tetap menyediakan bantuan atau stimulus ekonomi terhadap pendapatan.

 

Kemudian, 13 persen masyarakat mengaku lebih penting pemerintah fokus dalam melindungi pekerjaan masyarakat dan 11 persen berfokus pada masalah menjaga stabilitas harga barang.

Apabila dibandingkan tiga bulan lalu, 48 persen masyarakat Indonesia tidak merasa yakin terhadap keamanan pekerjaan mereka, kerabat, ataupun orang terdekat mereka.

Sehingga, apabila kasus Covid-19 kembali terjadi di masa depan, 91 persen masyarakat Indonesia mengaku khawatir bahkan sangat, pemerintah akan kembali menerapkan larangan ketat yang akan memengaruhi pendapatan mereka.

Baca juga: BI: Sistem Pembayaran Digital Berperan Penting dalam Pemulihan Ekonomi

Survei tersebut dilakukan secara online pada 18 hingga 22 September 2020. Survei gelombang kedua ini meliputi negara-negara Asia Tenggara,yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Sampel yang digunakan dalam survei ini adalah 500 warga Indonesia berusia 18 tahun ke atas. Kriteria responden berdasarkan pada usia, jenis kelamin, dan status pernikahan digunakan untuk memastikan sampel tersebut mencakup distribusi populasi secara keseluruhan.

Pengumpulan data dilakukan dengan metodologi online. Hasil yang didapat akurat hingga kurang lebih 3,5 persen terhadap pandangan dan perspektif seluruh warga Indonesia berusia mulai 18 tahun ke atas (95 persen kepercayaan interval).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com