Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Pertanian dan Peternakan, Kementan Bangun Embung di Brebes

Kompas.com - 22/10/2020, 16:45 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) membangun embung di Brebes, Jawa Tengah.

Direktur Jenderal PSP Kementan Sarwo Edhy mengatakan, embung yang dibangun bukan hanya untuk mengairi sawah, tapi juga palawija, dan memenuhi kebutuhan peternakan serta kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Embung ini juga dibangun untuk mendukung potensi peternakan di Kabupaten Brebes. Dengan embung, kami berupaya memenuhi kebutuhan airnya,” jelasnya, Kamis (22/10/2020)..

Sarwo menyebut, pembangunan embung ini turut mendukung peternakan di Kelompok Rukun Tani Desa Bentar, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes.

Di daerah tersebut, air dibutuhkan untuk memenuhi pemanfaatan penghijauan pakan ternak seluas 11,5 hektar (ha).

Baca juga: Tinjau Embung di Boyolali, Mentan Pastikan Pertanian Tak Terganggu Covid-19

Selain pemenuhan untuk penghijauan pakan ternak, pembangunan embung juga dimanfaatkan untuk kebutuhan usaha tani tanaman pangan, dan palawija.

Pada sektor tanaman pangan, kehadiran embung tersebut mampu mengairi 5 ha sawah dan 12 ha palawija.

Embung dimanfaatkan pula untuk kebutuhan minum, membersihkan ternak, dan kendang 36 ekor kerbau.

“Masyarakat sekitar juga memanfaatkannya untuk kebutuhan rumah tangga. Total kurang lebih ada 25 kepala keluarga yang memanfaatnnya,” ujar Sarwo seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Ketua Kelompok Tani Rukun Tani Rosikin menambahkan, embung sangat membantu petani dan masyarakat sekitar.

Baca juga: Bantu Peternak Indramayu Atasi Kemarau, Kementan Bangun Embung

“Sebelum adanya embung sangat sulit mengoptimalkan aliran air yang terbuang percuma dan tidak bisa dimanfaatkan oleh petani,” tuturnya.

Maka dari itu, keberadaan embung diprediksi mampu meningkatkan pendapatan kelompok dengan memanfaatkan embung sebagai kolam pemeliharaan ikan nila.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelumnya mengatakan, embung adalah bagian dari water management untuk mendukung semua subsektor pertanian dan juga peternakan.

“Jika sebuah kawasan minim sumber air, embung bisa menjadi pilihan. Karena embung bisa menampung air dari hujan dan lainnya,” jelasnya.

Baca juga: Dengan Cara Ini, Kementan Perbaiki Pengelolaan Pupuk Bersubsidi

Menteri yang akrab disapa SYL ini menambahkan, air tersebut nantinya bisa dimaksimalkan saat kemarau, baik untuk pertanian, perkebunan, peternakan, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com